Kota Malang, Blok-a.com – Ada keramaian yang berbeda di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Lowokdoro, Kota Malang. Kicauan burung beradu dimana-mana disusul dengan girangan. Ya, kini TPA Lowokdoro Kota Malang sudah menjadi Tempat Wisata Gantangan Burung Satu Titik. Hal itu menjadi angin segar bagi para pegiat burung. Pasalnya, kini hobi merawat burung sudah menjadi profesi.
“Sekarang (hobi) burung ini sudah jadi pekerjaan buat kami. Maka dengan adanya acaranya seperti ini membantu pekerjaan kami,” papar salah satu juri lomba burung dan panitia, Wijiyono, pada (17/9/2023).
Karena menjadi profesi, Wijiyono menilai memang memerlukan banyaknya perlombaan burung. Pasalnya, harga burung dan segala macam perlengkapannya akan bertahap meningkat usai ajang kompetisi.
“Ya contohnya breeder sendiri ya, itu bibit, belum pakannya kayak kroto kan bisa meningkat juga lebih laku,” beber lelaki berjenggot ini.
Di Kota Malang sendiri ada 10 jenis besar breeder burung. Di antaranya yang paling populer adalah Murai Batu, Kenari, dan Anis Merah. Perkembangan profesi itu sudah terasa usai kelompok berbagai giat peternak burung diberi upah.
Di lain pihak, Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang, Baihaqi, menyebut memang lokasi buang sampah di TPA Lowokdoro sudah dipindahkan.
“Ini Pemerintahan Kota Malang sediakan Tempat Pariwisata Gantangan Burung Malang Satu Titik sebagai komitmen untuk tumbuhkan ekonomi kreatif,” paparnya.
Satu Titik sendiri artinya pemusatan kegiatan gantangan di Kota Malang menjadi satu titik. Ke depan, untuk perlombaan tingkat kota, provinsi, dan nasional akan digelar di Wisata Gantangan Burung Malang Satu Titik. Tidak hanya itu, berbagai latihan kompetisi juga akan dilakukan di tempat tersebut.
“Tapi silahkan gantangan yang lain kalau mau beroperasi wonggo tapi untuk event di sini,” ujar dia.
Kegiatan rutin gantangan burung di TPA Lowokdoro Kota Malang di bawah binaan Pemkot Malang akan digelar tiga kali selama satu minggu. Dia juga mendukung semua kegiatan profesi breeder burung di Kota Malang.
Terkait ekonomi, dia menyebut bahwa kompetisi dan perlombaan burung akan mengundang banyak pengunjung ke Kota Malang. Hal itu akan memberikan stimulasi dalam berbagai aspek ekonomi lain.
“Ini aja orang datang dari berbagai kota. Ada Yogya, Bantul, dan lain-lain. Nah mereka kan gak mungkin hanya datang, pasti menginap, ya berkunjung, di Kota Malang,” tukasnya. (mg2/bob)