Satu Pemburu Biawak Ditemukan Meninggal Dunia di Bendungan Karangkates

Satu Pemburu Biawak Ditemukan Meninggal Dunia di Bendungan Karangkates
Satu Pemburu Biawak Ditemukan Meninggal Dunia di Bendungan Karangkates

Kabupaten Malang, Blok-a.com – Satu pemburu biawak yang dilaporkan hilang di Bendungan Sutami Karangkates Kabupaten Malang berhasil ditemukan.

Dengan upaya pencarian selama empat hari terakhir, satu pemburu biawak itu ditemukan dalam kondisi meninggal dunia pada Rabu (12/7/2023) kemarin sekitar pukul 22.30.

Informasi didapat wartawan blok-a.com , identitas korban yang ditemukan oleh tim Sar Gabungan bersama warga diketahui bernama Wisma Febriana warga Ngerjo, Kecamatan Kromengan, Kabuoaten Malang.

“Jenazah korban ditemukan sekitar pukul 22.30 Wib , Rabu (12/7/2023) malam dalam kondisi mengapung ditengah tengah bendungan Sutami Karangkates oleh tim Sar Gabungan bersama warga ,” ujar Kapolsek Sumberpucung AKP Lukman Hudin kepada awak media , Rabu (12/7/2023) malam.

Jenazah itu pun lalu dibenarkan pula bahwa itu adalah wisma oleh pihak keluarga.

“Alhamdulilah pihak keluarga membenarkan kalau ini Jenasah Wisma ,” terangnya .

Setelah dilakukan pemeriksaan di Puskesmas Karangkates , jenasah Wisma langsung dibawa kerumah duka untuk segera dimakamkan.

“Kini tinggal satu korban bernama Hartono alias Gonyel (35) warga Dusun Mbodo, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung yang belum ditemukan ,” pungkasnya .

Sebelumnya, dua dari tiga pemburu biawak dikabarkan tenggelam di Bendungan Sutami, Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang pada Minggu (9/7/2023), sekitar pukul 13.00 WIB.

Kapolsek Sumberpucung, AKP Lukman Hudin mengatakan, kedua orang yang dinyatakan tenggelam dan hilang di Bendungan Karangkates, yakni Hartono alias Gonyel (35) warga Dusun Mbodo, Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, dan Wisma Febriana warga Ngerjo, Kecamatan Kromengan.

Sedangkan, satu orang yang selamat bernama Yudi (29), warga Dusun Jatimulyo, Desa Jatiguwi, Kecamatan Sumberpucung.

“Mereka mencari biawak di pinggir aliran Brantas, dan korban mengajak untuk menyeberang bendungan kearah Kalipare dengan menaiki perahu kayu bermesin (perahu motor tempel) milik Wadri,” kata Lukman Hudin. (mg1/bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?