Kabupaten Malang,Blok-a.com – Rasa kekecewaan masih tersimpan di lubuk hati keluarga korban Tragedi Kanjuruhan atas proses hukum yang dirasa tak berpihak pada setidaknya 135 nyawa yang telah gugur pada 1 Oktober silam.
Atas kekecewaan tersebut, keluarga korban Tragedi Kanjuruhan memastikan akan ada ribuan suara yang golput pada pemilihan umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Salah satu keluarga korban, Devi Athok mengatakan, dirinya bersama dengan setidaknya 52 keluarga korban Tragedi Kanjuruhan yang masih mencari keadilan dipastikan akan golput pada Pemilu 2024 mendatang.
Bahkan, ia menyebut, akan ada ribuan suara yang juga akan golput karena keadilan belum juga ditegakkan dalam kasus tragedi kanjuruhan.

“Lebih (dari ratusan), mungkin ada ribuan. Karena banyak yang berjuang untuk keadilan kanjuruhan, mereka menyatakan golput,” ujar Devi Athok saat ditemui Blok-a.com, Sabtu (21/10/2023) sore.
Tak hanya keluarga korban, kata Devi, ada ratusan korban luka-luka juga menyuarakan golput baik di Pemilu 2024 maupun Pimilihan Kepala Daerah (Pilkada) mendatang.
“Korban yang luka luka banyak, ada ratusan. Mereka juga menyerukan untuk golput, ya karena itu (alasannya) para calon-calon tidak menyentuh keluarga dan korban yang luka,” bebernya.
Ayah kandung dari mendiang Natasya Deby (16) dan Naila Deby (13) itu menilai, Pemilu hanya sebagai panggung sandiwara bagi calon-calon pemimpin.
Hal tersebut dikatakan karena hingga saat ini, ia belum merasakan menjadi rakyat yang didampingi oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) untuk mencari keadilan dalam tragedi yang telah merenggang nyawa dua putri dan mantan istrinya.

“Para dewan kenapa tidak membantu dalam proses keadilannya ? Mereka hanya mencari suara, tapi waktu rakyat membutuhkan pembelaan kenapa mereka tidak hadir di pendapingian keluarga korban untuk mencari keadilan hukum ?,” tegasnya.
Hal yang sama juga diserukan oleh Riyanto. Ayah dari korban Rian Fauzi (15) juga menyatakan bersih keras golput sebelum tragedi kanjuruhan dapat di usut tuntas.
“Kami akan golput. Selama masalah tragedi kanjuruhan ini masih belum di usut, saya pribadi sebagai ayah korban dipastikan golput,” tegasnya. (ptu/bob)