Kabupaten Malang, blok-a.com – Meskipun masih hari pertama, bazar ramadan Desa Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang sudah mulai dibanjiri pengunjung.
Pasar ramadan ini merupakan event perdana yang di gagas oleh karang taruna Desa Mulyoagung. Bazar yang mewadahi UMKM lokal ini rencananya akan diadakan setiap tahunnya bertempat di Lapangan Jalan Tpst, Jetak Lor, Desa Mulyoagung.
Ketua Karang Taruna, Adji Wahyu (22) tak menyangka bahwa event bazar yang awalnya hanya sekedar obrolan iseng itu mendapat dukungan lebih dari Kepala Desa (Kades) Mulyoagung.
Dengan demikian, Adji dan anggotanya berkomitmen untuk melanjutkan event bazar tersebut dengan menggandeng UMKM Desa Mulyoagung dan pedagang setepat.
Dikatakan Adji, event bazar yang digelar di suci ini bertujuan untuk membangkitkan ekonomi masyarakat sekitar terlebih pasca pandemi covid yang masih terasa di wilayah Mulyoagung.
“Event ini melibatkan anak-anak karang taruna, yang jualan juga dari UMKM sini. Semua kalangan bisa bergabung, tidak harus dari desa,” terang Adji saat ditemui Blok-a.com di Bazar Ramadan Mulyoagung, Kamis (23/03/2023).
Sementara itu, dari pantauan Blok-a.com, antusias pengunjung cukup tinggi meskipun hujan gerimis sempat turun. Hal tersebut juga dikatakan oleh Adji, dirinya menyebut sudah lebih dari 100 pengunjung yang silih berganti mendatangi bazar ramadan hari ini.
“Dari jam tiga sore sudah banyak pengunjung, sudah sekitar 100 lebih pengunjung. Meskipun sempat hujan tapi pengunjung datang silih berganti bergerombol,” ungkapnya.
Terdapat 28 jumlah stand di bazar ramadan Mulyoagung ini, stand-stand tersebut tidak hanya menjual makanan takjil, namun juga menyediakan pernak pernik ramadan. Seperti jilbab, mukenah, baju anak hingga orang dewasa tersedia di dalamnya.
“Kita siapkan 28 stand, setiap standnya hanya membayar iuran sebesar Rp 250 ribu selama 26 hari,” kata Adji.
Iuran tersebut nantinya digunakan untuk operasional bazar ramadan, seperti menyewa tenda, kemanan, listrik lampu dan sound sistem hiburan.
“Iuran itu nanti untuk membiayai kayak lampu, listrik, sound sistem dan uang keamanan. Jadi iuran itu ya untuk keperluan bukan masuk ke kas karang tarunan maupun desa,” tegasnya.
Lebih lanjut, Adji mengatakan, rencananya kedepan setiap harinya akan ada hiburan saat menjelang waktu berbuka. Namun, ia dan anggota karang taruna lainnya masih kesusahan untuk memilih talent.
“Rencananya, hiburan itu nanti sistemnya ngemen jadi kita gak perlu ada iuran lagi. Itu masih pendalaman, nanti akan kita pikiran lagi,” pungkasnya.
(ptu/bob)