Kota Malang, blok-a.com – Tak menyangka, Kota Malang yang minim lahan pertaniannya, ternyata produksi padinya mencapai 15 ribu ton per tahun.
Hal itu disampaikan Kepala Dispangtan Kota Malang, Slamet Husnan Senin (16/3/2023) di Balai Kota Malang.
“Untuk padi itu satu tahun mencapai 15 ribu ton,” kata dia.
Melihat pencapaian tersebut, tentunya padi menjadi komoditas unggulan hasil pertanian di Kota Malang. Selain padi juga ada cabai besar dan tanaman holtikultura.
“Padi ini masih jadi unggulan hasil pertanian di Kota Malang,” kata dia.
Saat ini di lima kecamatan Kota Malang lahan pertaniannya mulai berkurang. Total pada tahun 2023 ini tercatat ada 803 hektar yang difungsikan sebagai lahan pertanian.
Angka tersebut untungnya masih bertahan sejak tahun 2021, 2022 hingga 2023.
“Alhamdulillah tetap bertahan tidak berkurang sejak 2021 lalu,” tuturnya.
Padahal lahan pertanian itu pasti mudah berkurang. Sebab kebutuhan rumah dan perkantoran cukup tinggi di Kota Malang. Alhasil lahan pertanian mudah beralih menjadi area perumahan.
“Nah itu kebutuhan untuk papan rumah dan kantor ini tinggi. Ini merupakan tantangan kami agar tetap mempertahankan lahan pertanian ini,” tuturnya.
Untuk mempertahankan lahan pertanian di Kota Malang sendiri Slamet membut program untuk membantu petani.
Salah satunya adalah memberikan benih padi dan jagung secara gratis bagi petani. Tak hanya itu bantuan alat pertanian seperti handtractor itu pun juga diberikan.
“Ini agar memacu para petani tetap mempertahankan lahan pertanian karena hasil produksi meningkat,” ujarnya.
Selain itu, Dispangtan juga mengadakan lomba petani milenial. Hal ini bertujuan agar menarik anak muda untuk bertani.
“Ya salah satunya lomba petani milenial karena lomba ini ingin mengubah paradigma petani ini bukan hanya generasi tua tapi generasi muda,” tutupnya. (bob)