KOTA BATU – Ada ratusan memorabilia dan patung lilin dari musisi-musisi legendaris Indonesia yang tersimpan di Museum Musik Dunia JTP 3, salah satunya adalah Ermy Kullit.
Ermy Kullit yang memiliki nama lengkap Ermy Maryam Nurjannah Kullit (lahir di Manado, 13 Mei 1955) adalah penyanyi jazz berkebangsaan Indonesia.
Ermy juga mendapat julukan sebagai Selena Jones Indonesia. Nama Ermy melejit berkat tembang “Kasih” ciptaan Richard Kyoto dan “Pasrah” ciptaan Ryan Kyoto. Sejak mulai berkarier pada tahun 1973, Ermy tercatat telah menelurkan lebih dari 20 album.
Sejak kecil Ermy telah menunjukkan bakat menyanyi. Di usia yang masih belia, Ermy sering unjuk kebolehan di pesta-pesta ulang tahun dan perkawinan kerabatnya di Manado.
Tahun 1973, Ermy hijrah ke Jakarta dan mulai bernyanyi di Hotel Marcopolo bersama mendiang Melky Goeslaw. Di tempat tersebut lah Ermy memulai karirnya.
Hotel Marcopolo merupakan gudang penyanyi dan pemusik top Indonesia masa itu, seperti Deddy Damhudy, Rudy Damhudy, Ivo Nilakresna, Christine Sukandar, Januar Ishak, dan lainnya.
Ermy kemudian berhasil menelurkan album rekaman dalam bentuk piringan hitam pada tahun 1974. Dalam album tersebut, Ermy khusus membawakan lagu-lagu milik Favorite’s Grup berjudul Cinta, lewat alunan musik pop.
Memasuki awal abad 20, Ermy mulai berkolaborasi dengan musik daerah dan musisi lain. Tahun 1991, Ermy merilis album kolintang bertajuk O, Ina Ni Keke dengan Rupata Grup.
Setahun kemudian, Ermy menghadirkan album Siapa Sangka dengan Kwartet pakar musik, seperti Fariz RM, Billy JB, Chandra Darusman, dan Purwatjaraka.
Album kolaborasi yang bisa dibilang paling sukses adalah Saat Yang Terindah bersama Indra Lesmana yang berhasil mendapat Album Terbaik di ajang bergengsi AMI Sharp Awards tahun 2000.
Tahun 2007, Ermy menjadi bintang tamu dalam album terbaru sebuah grup musik berirama latin, Primavera.
Dalam album yang bertitel Primavera The Beginning ini, Ermy mengisi tiga lagu dengan irama latin bossanova, antara lain “Juwita Malam” karya Ismail Marzuki, “Saat-Saat Yang Indah” dan “Salahkan” ciptaan Primavera.
Akhir bulan Agustus 2007, Ermy Kullit berhasil merilis album terbarunya bertajuk Di Hatiku. Album yang dibantu Yopie Item itu berisi 10 lagu, yang lima di antaranya lagu-lagu anyar.
Kabarnya, Ermy Kullit menjadi salah satu musisi legendaris yang sering berkunjung ke Museum Musik Dunia untuk melihat patung lilinnya. Ia juga menyumbangkan memorabilianya untuk dipajang.
Selain patung lilin Ermy Kullit, pengunjung juga bisa menemukan sosok patung lilin musisi legendaris lainnya, mulai dari Ebiet G. Ade, Yuni Shara, Chrisye, Ari Lasso, dan masih banyak lagi.