Kota Malang, blok-a.com – Kenaikan harga barang pokok memberikan dampak kepada para pedagang di Pasar Blimbing Kota Malang.
Blok-a.com menyusuri Pasar Blimbing untuk menanyai para pedagang bahan pokok. Salah satunya adalah Faruq (26) yang memiliki toko bahan pokok seperti cabai, bawang, sayuran, minyak dan lain sebagainya.
Faruq mengatakan bahwa harga bahan pokok yang ada di tokonya di Pasar Blimbing Kota Malang saat ini meningkat hingga 2 kali lipat karena adanya hambatan pengiriman.
“Ini ada tomat yang naik sampai dua kali harga normalnya, dari Rp 6 ribu per kilo sekarang jadi Rp 12 ribu per kilo,” jelas Faruq pada wartawan blok-a.com, Jumat (10/3/2023).
Dirinya juga membeberkan harga cabai rawit yang saat ini sudah menyentuh di angka Rp 80 ribu per kilogram karena belum mendapat pasokan dari distributor.
“Itu kemarin katanya ada longsor di jalan jadi pasokannya nggak sampai sini, udah sekitar 5 harian harganya naik jadi Rp 80 ribu per kilo,” tutur Faruq.
Tak hanya cabai dan tomat, harga bawang putih juga meningkat. Faruq mengtatakan bahwa harga per kilo bawang putih saat ini menyentuh di harga Rp 32 ribu, sedangkan sebelumnya hanya mencapai Rp 28 ribu.
“Sekarang bawang putih jadi per ¼ kg nya Rp 8 ribu, tadinya cuman Rp 7 ribu,” kata Faruq.
Kenaikan ini berdampak dengan keuangan Faruq. Menurutnya karena fluktuasi harga bahan pokok tidak tentu, Faruq merasa jika harga barang bahan pokok sedang naik lalu tiba-tiba harga jual turun maka dirinya akan merugi.
Hal ini disebabkan karena habisnya stok barang tak tentu, Faruq mengaku biasanya bahan pokok yang ia beli habis dalam 3 hingga 4 hari. Sedangkan harga jual di pasar bisa saja turun sebelum stoknya habis.
“Dampaknya ke saya sih ya kalau saya sudah beli pas harganya mahal terus besoknya harga jual turun jadi rugi besar,” keluhnya.
Tak jarang juga harga bahan pokok turun sebelum 24 jam dirinya berkulak di tengkulak dengan harga tinggi.
“Kadang itu malamnya saya beli barang, terus siang harga jual turun, ya itu rugi banget,” jelasnya.
Faruq juga menambahkan bahwa kenaikan harga bahan pokok tidak menentu, bisa saja bulan ramadan harga-harga ini mengalami penurunan. Hal yang mempengaruhi adalah ketersediaan bahan di pasar.
“Kalau barang di pasar banyak harganya turun, tapi kalau di pasar sedikit ya harganya naik,” tambahnya. (len)