Surabaya, blok-a.com – Ratusan pesilat dan pendekar warga Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa (PSNU Pagar Nusa), Kecamatan Tandes, Surabaya, kompak menolak pesan hoax dan info pengadu domba.
Demikian terungkap saat halal bi halal warga Pagar Nusa se Surabaya Barat yang diinisiasi PAC Pagar Nusa Kecamatan Tandes, di Lapangan Voli, Banjar Sugihan RW 3, Kecamatan Tandes, Jumat (5/5/2023).
Organisasi pesilat yang dilahirkan oleh Nahdlatul Ulama, ini ingin mempererat dan merawat tali silaturahmi antar perguruan dan sesama anggota perguruan. Selain itu juga untuk menegaskan posisinya sebagai pembela bangsa, penjaga NKRI dan kiai.
Ketua Pagar Nusa PAC Kecamatan Tandes, Catur Prasetya, menegaskan komitmen menjaga keamanan dengan melawan informasi hoax.
“Pagar Nusa tidak ada yang keluar dari rel prinsip yang sudah digariskan para kiai. Saya minta nanti selepas acara ini atribut seragam dirangkepi jaket, atau dimasukkan ke tas,” ujarnya.
Catur berpesan agar semua kader, warga dan pendekar untuk mempertahankan dan memegang teguh prinsip La Gholiba Ilallah..
“Kita komitmen untuk menjaga keamanan dan kondusivitas wilayah, atas pertolongan Allah,” ujarnya.
Hadir di acara itu, Wakil Kepala Kepolisian Sektor Tandes, AKP Widi, yang mengatakan percaya akan eksistensi Pagar Nusa.
Widi bahkan kagum atas visi dan motto Pagar Nusa, yakni sebagai benteng Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Semestinya keberadaan Pagar Nusa hanya dibhaktikan untuk bangsa.
“Ikut Pagar Nusa bukan untuk gagah-gagahan. Bukan cari masalah. Mottonya luar biasa. Tujuannya mengawal bangsa dan negara serta melindungi kiai,” ujarnya.
Dia berharap Pagar Nusa bisa sinergi dengan tiga pilar menjaga negeri ini.
“Kami berharap malam ini tidak terjadi hal-hal yang diinginkan. Jika ada yang berurusan dengan hukum akan beda lagi,” ujarnya.
“Kita sama-sama menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah Kecamatan Tandes,” imbuhnya.
Sementara itu, H Nanang, pembawa acara menyampaikan pesan kiai di Ponpes Lirboyo, pusat Pagar Nusa, Gus Reza.
“Seluruh warga Pagar Nusa adalah santri, meski di luar pondok pesantren tetap membawa nama baik Pondok Lirboyo, maka tolong dijaga nama baik Pondok, dan Pagar Nusa,” sergahnya.
Lawan Hoax dengan Tabayyun
Mayor Infanteri TNI, Heri Susanto, Komandan Rayon Militer (Koramil) yang asli Lirboyo, Kabupaten Kediri, merasa dekat dengan Pagar Nusa.
Maka pihaknya, memberi beberapa pesan sebagai sesama saudara.
Pertama, jaga kekompakan. Baik antar perguruan dan di luar perguruan. Karena ada saja orang bermotivasi masuk Pagar Nusa, tidak untuk prestasi dan olah raga namun numpang nama.
Kedua, pesilat NU adalah saudara. Jika ada informasi saudara disakiti dan dipukuli di sosial media, twitter dan IG agar tidak cepat dipercaya.
“Jangan pernah termakan Hoax. Jangan cepat tersulut emosi. Karena semua kejadian bentrok itu akibat terlalu reaktif dan tersulut informasi hoax,” ujarnya.
Untuk itu dia menyarankan agar melakukan tabayyun atau kroscek dan mengecek kembali informasi ke aparat serta bertindak sabar.
Ketiga, Pagar Nusa agar berkomitmen menjaga kecamatan wilayah di manapun. Apalagi jumlah petugas jumlahnya lebih sedikit, tiga pilar berharap sinergi. Tanpa bantuan masyarakat keamanan tidak tercapai.
Dari penelusurannya, pemicu konflik antar perguruan itu, akibat termakan informasi hoax. Mudah terbakar emosi. Dan tidak ada kroscek kebenaran.
“Saya lebih mendorong agar pesilat itu meningkatkan skil untuk prestasi, saya tunggu. Kami siapkan tempat latihan dan kita bisa ngopi bareng, agar semakin kenal satu sama lain dan tidak ada gesekan,” ujarnya.
Sekadar diketahui, dalam halal bi halal Pagar Nusa se Surabaya Barat yang disupport PAC Kecamatan Tandes, Danramil Tandes, Mayor TNI, Heri Susanto, Wakapolsek Widi, Babinkamtibmas Aiptu Rosuli, Babinsa Ayub, Kasi Tramtib Kecamatan Tandes, KH Muh Nurudin, Ketua MWCNU Kecamatan Tandes, dan KH Nanang, Pengurus Rijalul Ansor Surabaya.(kim/lio)