Kota Malang, blok-a.com — Terlihat kursi di sepanjang Jalan Ijen ditutup dengan menggunakan beberapa bilah kayu.
Tidak ada satupun kursi di Jalan Ijen yang bisa diduduki semuanya sudah ditutup. Banyak warga yang terduduk di trotoar.
Para warga benar-benar menyayangkan hal tersebut. Salah satunya adalah Lina Rahman. Ia mengaku bahwa keputusan untuk menutup kursi karena hal mesum adalah keputusan kurang tepat.
“Kasian warga lain yang sebenernya nggak memanfaatkan untuk hal negatif jadi kena imbas,” jelas Lina.
Ia juga mengatakan bahwa seharusnya tidak perlu kursi-kursi di Jalan Ijen itu ditutup untuk menghindari perbuatan asusila.
“Kan bisa dipasangi papan yang isinya undang-undang peringatan untuk warga yang berbuat tindak asusila bisa ditangkap, tanpa harus menutup kursi begini,” tegas Lina.
Ia juga menambahkan bahwa penutupan kursi dengan palang kayu ini membuat keberadaan kursi menjadi percuma.
“Daripada repot repot dipasang palang kayu, mending begitu kan. Toh banyak yang butuh kursi juga,” katanya.
Penutupan kursi di sepanjang Jalan Ijen ini juga ramai dibicarakan di media sosial Twitter. Salah satunya akun @infomalang.
“Kalau menurut saya mending dipasang CCTV dan pengeras suara, jadi misal ada yang ndablek langsung diteriakin lewat situ,” jelas @infomalang.
Sebagai informasi, sebelumnya ada remaja yang terekam video berbuat mesum. Video remaja mesum di kursi Jalan Ijen Kota Malang itu pun viral.
Satpol PP Kota Malang pun telah mendatangi lokasi. Namun remaja mesum di kursi Jalan Ijen itu sudah menghilang.(len/bob)
Discussion about this post