Surabaya, blok-a.com – Kondisi Kasi Trantib Satpol PP Pemkot Surabaya dan petugas Satpol PP Kecamatan Wonokromo, sudah stabil usai dirawat di Rumah Sakit dr Soewandi, Surabaya, Senin (6/3/2023).
Menurut Direktur RSUD dr. Mohamad Soewandhie, dokter Billy Daniel Messakh, satu di antara petugas itu sudah diperbolehkan pulang pasca dirawat akibat cedera kaki.
“Ada satu orang petugas (Kasi Trantib) yang cukup parah karena ada jeda di kepala, dada, perut, tulang panggul dan kaki keduanya. Itu yang paling parah. Lalu, korban kedua itu kaki dan korban ketiga juga kakinya tapi sudah bisa pulang,” kata Billy Daniel Messakh.
Sebelumnya, korban terkena direct impact dari pemotor yang menabrak mobil ranger milik BPBD Surabaya yang tengah diparkir.
Setelah menabrak mobil, pemotor itu kemudian menghantam barrier dan kaki korban pertama.
“Pembalap liar yang mabuk itu awalnya menabrak belakang mobil dulu, kemudian penyekat (barrier) dan petugas atau korban pertama,” katanya.
Sekarang ini, dr Billy menyebut, kondisi seluruh korban telah membaik. Untuk CT scan kepala pada korban pertama hasilnya juga bagus.
“Kita sudah cek semua, yang trauma di kepala CT scan bagus dan yang bermasalah hanya di pinggul dan kaki. Langsung saat itu ditangani bedah ortopedi,” terangnya.
Sementara untuk pembalap liar atau penabrak saat mabuk miras, kata dokter, mengalami patah tulang terbuka pada kaki dan tulang paha kiri.
“Kondisinya pembalap liar itu ada aroma alkohol,” jelasnya.
Sebelumnya, tiga orang petugas Satpol PP Kota Surabaya menjadi korban tabrakan saat bertugas melakukan penyekatan barrier di Jalan Diponegoro, Kelurahan Darmo, Kecamatan Wonokromo, Surabaya, pada Sabtu (4/3/2023) sekitar 02.45 WIB.
Insiden ini terjadi setelah pemotor atau penabrak diduga dalam keadaan mabuk atau pengaruh minuman keras, menggeber motor menghindar petugas.
Dalam peristiwa ini, dua orang petugas Satpol PP Kecamatan Wonokromo, terluka parah dan satu lainnya cedera pada kaki.
Sedangkan pemotor atau penabrak berinisial RA, warga Osowilangun Timur, Kecamatan Benowo, Kota Surabaya patah tulang terbuka.
Camat Wonokromo, Kota Surabaya, Maria Agustin Yuristina, menjelaskan, saat kejadian petugas sedang melakukan penyekatan barrier di perempatan Jalan Diponegoro Surabaya di depan Gedung BCA.
Kegiatan ini dilakukan setiap akhir pekan untuk mengantisipasi aksi balap liar dan tawuran remaja.
“Saat kejadian itu terdapat banyak petugas dari Satpol PP kecamatan dan kelurahan serta teman-teman Polsek dan Koramil. Tapi yang tertabrak saat itu ada tiga orang petugas dari Kecamatan Wonokromo,” kata Maria Agustin Yuristina, di IGD RSUD dr Soewandhie Surabaya.
Maria menjelaskan peristiwa terjadi pukul 02.45 WIB, Sabtu dini hari.
Saat itu pengendara motor dari arah selatan (Rumah Sakit RKZ) melaju kencang menuju utara di Jalan Diponegoro Surabaya.
Setiba di depan Gedung BCA Diponegoro, pemotor langsung saja menabrak petugas yang sedang berjaga di belakang barrier.
“Saat itu petugas sedang posisi duduk persis di belakangnya barrier (depan gedung BCA). Nah, di depan barrier ada mobil ranger BPBD itu ditabrak dulu di sisi bemper belakangnya, terus menabrak barrier dan menimpa petugas yang sedang duduk berjaga,” jelas Maria.
Setelah tabrakan itu, Maria menyebut, tiga orang korban petugas Sarpol PP langsung tergeletak.
Tiga orang korban itu, dua di antaranya merupakan petugas Satpol PP dengan kondisi luka berat. Sedangkan satu korban lain yang juga petugas masih bisa untuk duduk.
“Tiga orang korban luka parah ini merupakan Kasi Trantib dan satu orang petugas Satpol PP Kecamatan Wonokromo. Sedangkan pemotor atau penabrak saat itu kondisinya juga luka parah,” sebutnya.
Pasca kejadian itu, Maria menyatakan, bahwa seluruh korban termasuk penabrak langsung dievakuasi menggunakan mobil ambulans.
Seluruhnya dievakuasi untuk mendapatkan penanganan medis di RSUD dr Mohamad Soewandhie Surabaya.
“Saat ini proses hukumnya jalan ditangani kepolisian,” tukasnya.(kim/lio)