Kondisi Awal Mata Kevia Naswa Berwarna Ungu Lalu Kini Memerah Pekat dan Perih

Kevia Korban Tragedi Kelam Kanjuruhan selamat mata merah kondisi
Kevia korban selamat Tragedi Kelam Kanjuruhan (blok-A/Bob Bimantara Leander)

Kota Malang, blok-A.com – Kevia Naswa Ainur Rohma (18) kondisinya cukup memprihatinkan. Wanita yang berdomisili di Kota Malang itu adalah salah satu korban selamat Tragedi Kelam Kanjuruhan.

Kevia terlihat memakai perban di kakinya, tangannya pun sulit digerakkan dan matanya kini masih memerah pekat pasca 11 hari Tragedi Kelam Kanjuruhan.

Kondisi yang Kevia alami ini merupakan dampak dari Tragedi Kelam Kanjuruhan 1 Oktober 2020 lalu.

Kevia mengaku matanya memerah ini akibat gas air mata. Bahkan dia mengaku kondisi matanya pertama kali berwarna ungu,

“Perih rasanya. Tapi sekarang udah lumayan udah enggak sesak dan matanya sudah tidak perih,” kata Kevia.

Kevia menceritakan bagaimana kondisi yang dia alami saat ini didapatnya. Saat Tragedi Kelam Kanjuruhan, dia berada di gate 14.

Dia melihat langsung bagaimana aparat keamanan menembakkan gas air mata beberapa kali. Gas air mata itu menuju ke gate 12 dan 13.

Meski di gate 14, asap gas air mata itu sampai. Kevia merasa perih matanya dan sesak dadanya.

Dia yang berangkat rombongan mencoba untuk keluar gate 13. Namun kondisinya cukup parah. Di gate 13 desak-desakan terjadi.

“Mau keluar gate 13 sudah penuh, jadi pindah gate 14 saja,” ujarnya ditemui di kediamannya.

Keluar dari gate 14 tak membuatnya keluar dengan mudah. Desak-desakan juga terjadi. Namun tidak separah gate 13.

Perjuangan Kevia untuk menyelamatkan diri dari gas air mata itu menemu kendala. Kakinya terjepit pagar. Dalam desak-desakan itu Kevia pun mencoba memaksakan kakinya untuk keluar dari jepitan itu hingga mengalami cedera parah.

“(Pagarnya) samping kamar mandi itu aku akhirnya jatuh di situ,” ujarnya.

Ketika berhasil selamat dari stadion, Kevia yang cedera dan syok langsung dilarikan ke RSUD Kanjuruhan. Dia diberi oksigen untuk alat bantu pernafasan.

“Di rumah sakit cuma dikasih oksigen,” ujar Kevia.

Terpisah ibu Kevia, Triwah Kus bersyukur anaknya selamat atas tragedi kelam itu meski kondisi putrinya kini dalam keadaan terluka.

Dia mengetahui putrinya selamat karena ada sejumlah suporter yang mengantar Kevia ke rumah sekitar pukul 02.00, Minggu (2/10/2022).

“Jam 02.00 ada yang ngantar. Alhamdulilah saat itu baik-baik semua anak saya diantar gak di apa-apain,” katanya.

Pagi harinya pada Minggu (2/10/2022), Kevia dibawa ke RSUD Gadang. Awalnya ia mengeluarkan biaya sendiri untuk memeriksakan kondisi anaknya yang mengkhawatirkan.

Namun, setelah beberapa hari, pihak Puskesmas Arjowinangun mendatangi rumahnya untuk memeriksa kondisi Kevia dan mengembalikan biaya di rumah sakit awal.

“Kemarin hari saya dijemput puskesmas, dikontrol lagi anak saya, terus di kembalikan biaya rumah sakit yang awal itu,” tuturnya.

Dalam masa pemeriksaan, pihak dokter mengatakan bahwa kondisi paru-paru dan tulangnya tak ada yang bermasalah.

“Katanya dokter paru-paru dan tulang gak bermasalah. Cuma saat tiga hari lalu dia gak bisa gerak kayak orang sakit parah. Tapi sekarang tinggal tangannya ini gak bisa gerak, kemungkinan karena trauma,” bebernya.

Pemeriksaan lanjutan pun juga segera dilakukan. Kevia akan dibawa ke fisioterapi untuk memastikan kondisinya.

Kevia yang merupakan mahasiswi di Universitas Widyatama tersebut juga tak mau berlarut-larut kondisinya seperti itu. Kevia ingin segera normal dan beraktifitas kuliah kembali.

“Nanti ini mau saya bawa ke fisioterapi, karena takutnya berlarut-larut gak bisa sekolah. Tinggal tangan sama kaki ini, kalau mata masih merah gak tahu kapan sembuhnya,” pungkasnya. (bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?