Komisi III DPRD Kota Probolinggo Warning Pengerjaan Parapet Sungai Kedunggaleng

img 20221219 wa0102
Komisi III DPRD Kota Probolinggo ketika inspeksi mendadak (sidak) pembangunan plengsengan (parapet) sungai Kedunggaleng, Kelurahan Kedungtaman, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo, Senin (19/12/2022) (blok-a.com/Soni) siang.

Probolinggo blok-a.com – Rekanan pembangunan parapet (plengsengan) sungai Kedunggaleng, Dusun Mantong RW 06 Kelurahan Sumbertaman Kecamatan Wonoasih Kota Probolinggo, harus berpacu dengan waktu.

Pasalnya, dalam kondisi puncak musim hujan seperti saat ini, mereka harus bisa menuntaskan proyek.

img 20221219 wa0108
Komisi IiI DPRD Kota Probolinggo ketika sidak pembangunan plengsengan sungai Kedunggaleng, Kelurahan Kedungtaman, Kecamatan Wonoasih, Senin (19/12/2022) (blok-a.com/Soni)

Hal itu diketahui, setelah Komisi III DPRD Kota Probolinggo melakukan inspeksi mendadak (sidak), Senin (19/12/2022). Pekerjaan parapet Sungai Kedunggaleng senilai Rp803.326.600 pada Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Permukiman (DPUPR) Kota Probolinggo itu dikerjakan mulai 6 September hingga 19 Desember 2022 masih belum selesai.

Pelaksana pekerjaan dilakukan oleh CV. Sarana Bina Yasa dengan konsultan pengawas CV Prisma dengan lama pekerjaan 105 hari.

Sejumlah pekerja terlihat melakukan finishing. Yakni, dengan memplester dinding dari beton tersebut menggunakan aci.

“P1 pekerjaan parapet sungai Kedunggaleng 98,65 persen, dan ada keterlambatan 0,75 persen. Jadi harusnya P1 selesai hari ini, Senin tanggal 19 Desember 2022. Ya, harus menjalani denda hingga pekerjaan selesai 100 persen,”ujar Ketua Komisi III DPRD Kota Probolinggo, Agus Riyanto.

Agus Riyanto menjelaskan, pihaknya menargetkan proyek harus selesai Senin (19/12/2022) hari ini. Tinggal pemasangan kunci dan acian tembok. Sesuai surat perintah kerja, rekanan punya waktu selama 105 hari sejak 6 September 2022 lalu untuk menuntaskan proyek.

Meski curah hujan minggu ini mulai tinggi, proyek parapet itu relatif tidak terhambat. Sebab, debit air Sungai Kedunggaleng itu relatif normal.

“Belum ada luapan sungai selama musim hujan tahun ini. Makanya proyek harus selesai sesuai SPK yang sudah ditandatangani,”tandas Politisi Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan ini.

Untuk diketahui, jelang selesainya pembangunan parapet Sungai Kedunggaleng RW 06, warga yang memiliki tanah di dekat parapet langsung memanfaatkan lahannya untuk peruntukan baru. Ada yang menjadikannya sebagai tempat bermain, hingga untuk cangkruk’an.

Slamet (53) warga lingkungan Dusun Mantong RW 6 Kelurahan Sumbertaman menjelaskan, sebelum dibangun parapet, warga yang mendirikan kandang di tepi sungai seringkali bernasib sial.
Sebab, saat hujan deras mengguyur wilayah mereka, Sungai Kedunggaleng sering meluap hingga ke pekarangan warga.

Karenanya, melihat pembangunan parapet yang hampir selesai, warga mengaku lega.

“Kami tidak waswas lagi saat turun hujan deras. Bisa lebih tenang. Warga berharap parapet di tepi sungai itu benar-benar bisa mencegah banjir di lingkungannya,”tutur Slamet.

Meski demikian, Slamet berharap parapet itu memiliki kualitas yang baik. Sehingga, bisa tetap kokoh menahan derasnya air bah di puncak musim hujan nanti.

Tidak hanya itu, pembangunan parapet bisa dilanjutkan tahun depan. Yakni, hingga ujung perkampungan.

“Sekarang warga di sini sudah tidak lagi khawatir. Terutama mereka yang rumahnya dipinggir sungai Kedunggaleng,”pungkasnya. (Son)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?