Kocak! Demo Omnibus Law di Malang Membara, Seorang Massa Malah Asyik Layangan

Suasana Aksi Tolak Omnibus Law Di Kota Malang
Suasana Aksi Tolak Omnibus Law Di Kota Malang - Foto: Elfran Vido

MALANG – Ada kegiatan menarik dari salah satu peserta aksi demo UU omnibus law cipta kerja di Kota Malang Kamis (8/10). Sekitar pukul 13.00, kala massa aksi yang mayoritas diisi mahasiswa dari Aliansi Malang Melawan beradu argumen dengan polisi, ada satu massa yang sibuk bermain layangan.

Layang-layang berwarna merah itu diterbangkan rendah oleh salah satu massa aksi. Seolah tak peduli dengan rekannya yang sedang memperjuangkan UU omnibus law, dia terlihat justru asyik bermain layang-layang.

Layang Layang Yang Diterbangkan Dari Kejauhan
Layang Layang Yang Diterbangkan Dari Kejauhan

Terlepas dari itu, demonstasi yang dimulai sedari pagi hingga sore tadi berlangsung ricuh dan tak terkendali. Dua kali massa aksi terlibat bentrok dengan pihak kepolisian. Selain mahasiswa, buruh dari SPBI (Solidaritas Perjuangan Buruh Indonesia (SPBI) hadir di lokasi. Total sekitar 900 peserta demonstrasi turun ke jalan sekitar DPRD Kota Malang.

Pada dasarnya massa tidak terima UU omnibus law cipta karya disahkan. DPR RI sebagai tukang “dok” dinilai menciderai demokrasi karena tidak pro rakyat dan memutuskan sepihak.

Salah satu mahasiswa yang ikut demonstrasi, Ian dari Universitas Kanjuruhan Malang menyatakan aliansi mahasiswa sebenarnya sudah geram dengan RUU Omnibus Law Cipta Kerja sejak awal.

“Mahasiswa, aktivis dan buruh intinya geram. Karena waktu dikeluarkannya rancangannya itu sebenarnya sudah menuai kontroversi. Tentunya kita semua menolak UU Omnibus Law itu, sampai kita mendesak supaya pemerintah pusat mengeluarkan Perppu untuk mencabut omnibus law itu,” tegasnya.

Sementara itu, Kapolresta Malang Kota Kombes Pol Leonardus Simarmata nampaknya tak habis pikir dengan aksi hari ini. Kericuhan yang terjadi mengakibatkan polisi mengerahkan pasukan untuk menangkap oknum yang dirasa jadi provokator.

“Saya minta segera lakukan penegakkan hukum, saya minta juga kalian meninggalkan lapangan. Pasukan persiapan kita maju, konsolidasikan pasukan kita maju, mari kita maju, kita lakukan penegakkan hukum ke mereka,” teriak Leo kala masa aksi tak terkendali untuk kedua kalinya sekitar pukul 14.00 WIB siang tadi.

Di akhir, masa aksi akhirnya tak bisa menemui DPRD Kota Malang untuk menyampaikan aspirasinya. Mereka pun membubarkan diri sekitar pukul 15.30 WIB. Beberapa yang dirasa jadi provokator sudah ditangkap.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?