Keluarga Indonesia Timur Minta Maaf ke Masyarakat Malang, Komitmen Jaga Kondusifitas

Keluarga Indonesia Timur Minta Maaf ke Masyarakat Malang, Komitmen Jaga Kondusifitas
Keluarga Indonesia Timur Minta Maaf ke Masyarakat Malang, Komitmen Jaga Kondusifitas

Kota Malangblok-a.com – Mahasiswa asal Indonesia Timur sempat bikin gaduh dengan aksi dugaan pembacokan hingga berujung tewasanya 1 mahasiswa Unitri. Peristiwa itu terjadi di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang Minggu (25/6/2023).

Kini Keluarga Besar Indonesia Timur Bersatu (KBITB) Malang Raya mendorong agar kasus tersebut segera terungkap siapa pelakunya. KBITB intens koordinasi bersama kepolisian dalam penanganan perkara penikaman yang terjadi pada, (25/06/2023) di salah satu kafe di Desa Tegalgondo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang.

Ketua KBITB Malang Raya Esau Moses Christian kepada media menyampaikan, sejak awal kejadian ini mencuat, pihaknya terus menjalin komunikasi dan koordinasi dengan pihak Polres Malang dan Polresta Malang Kota.

“Kami kebetulan tadi malam bertemu juga dengan Kapolres Malang dan beliau sudah sampaikan bahwa pihak Kepolisian saat ini sudah melakukan penyisiran dan melakukan pencarian (pengejaran) terhadap terduga pelaku,” ujarnya.

Tokoh Indonesia Timur Malang Raya yang akrab disapa Moses ini menjelaskan bahwa KBITB sebagai wadah yang menaungi seluruh masyarakat asal Indonesia Timur di Malang Raya.

Dia pun berkomitmen bersama tim Kepolisian telah berupaya melakukan pengendalian massa guna menjaga situasi Malang Raya yang aman dan kondusif.

“Kami juga sudah menghimbau kepada seluruh anggota KBITB agar tetap menjaga situasi Malang Raya yang kondusif. Pesan kita ke mereka (Kelompok yang berseteru) supaya jangan sampai ada lagi sweeping ataupun mobilisasi masa. Mari kita berikan kepercayaan kepada rekan-rekan Polri untuk bekerja menuntaskan persoalan ini,” katanya.

Selain dengan polisi, Moses juga telah membangun komunikasi dengan warga dan telah menjelaskan terkait duduk perkara sebenarnya guna menghindari kesalahpahaman di lingkungan warga Malang Raya.

“Kita sudah membangun pendekatan dengan warga dalam hal ini Ketua RT dan Ketua RW setempat dimana adik-adik ini tinggal. Kita sampaikan bahwa ini bukan masalah antara Kelompok Indonesia Timur sama pendudukan lokal (warga setempat). Melainkan ini adalah masalah intenal NTT sama NTT,” bebernya.

Moses pada kesempatan ini juga menyayangkan beberapa informasi yang sempat tersebar terkait isu yang menerangkan bahwa permasalahan ini adalah tawuran antar warga dan kelompok pemuda dari Indoensia Timur. Dia juga mengecam terkait kabar tidak benar yang sempat beredar di tengah masyarakat.

“Masalah ini jangan dipolitisir seolah-olah ini masalah antara pemuda Indonesia Timur dan warga lokal. Kabar semacam ini justru merusak hubungan emosional yang telah sekian lama kita jalin. Kami sampaikan kabar yang menerangkan bahwa kejadian ini merupakan tawuran antar warga dan pemuda dari Indonesia Timur tidak benar,” tegasnya.

Sementara itu , Tim Kuasa Hukum KBITB melalui Taruna Satria, S.H., menerangkan, pihaknya akan mengawal permalahan tewas-nya mahasiswa Indonesia Timur di Kota Malang ini hingga tuntas.

“Kita sudah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian, saat ini yang diduga pelaku sejumlah 4 orang dan telah dalam proses pengejaran oleh tim gabungan yang terdiri dari Anggota Polda Jatim, Polres Malang dan Polresta Malang Kota,” terang Satria.

Sementara itu, terkait komunikasi dengan masyarakat, timnya telah melakukan pendekatan-pendekatan guna menjaga hubungan yang baik antar pihak kliennya (KBITB) dan Masyarakat.

“Tim kami sudah bertemu dengan Masyarakat, menyampaikan permohonan maaf atas kejadian ini di lingkungan masyarakat,” singkat Satria. (mg1/bob)