Kota Malang, Blok-a.com – Pembangunan Museum HAM yang direncanakan ada di Kota Batu, Jawa Timur gagal terealisasi akhirnya ditampung di Universitas Brawijaya (UB).
Sebelumnya, Yayasan Museum HAM Munir (MHM) resmi mengakhiri kerja sama dengan Pemerintah Kota Batu. Hal itu disampaikan oleh Dekan Fakultas Hukum UB, Aan Eko Widiarto.
Dia menyebut, Munir Said bin Abi Thalib merupakan salah satu alumni FH UB ketika mengambil strata 1.
“Ketika melihat kiprahnya, Mas Munir itu sangat terkait dengan pembelaan Hak Asasi Manusia (HAM) yang menjadi salah satu fokus dari FH UB untuk penghormatan, pemenuhan, dan promosi Hak Asasi Manusia dengan adanya inisiasi waktu itu, Yayasan Rumah Munir,” ujar Aan, pada (4/10/2023).
Selain itu, dia menyebut ada salah satu ruang di FH yang menjadi bekas tempat Munir menjadi ketua senat. Kala itu Munir menjalani masa kepemimpinan Senat Mahasiswa.
Menurut Aan, koleksi barang Museum Rumah Munir telah datang beberapa waktu lalu. Nantinya, koleksi tersebut akan ditata sesuai tatanan museum. Dia berharap, berdirinya Museum Rumah Munir di FH UB ini diharapkan menjadi tempat belajar mahasiswa dalam mengembangkan HAM. Museum ini nantinya juga akan dibuka untuk umum.
“Tidak hanya mahasiswa FH UB, kita juga terbuka untuk mahasiswa luar, bahkan untuk berbagai lembaga nasional maupun internasional yang konsentrasi di bidang HAM,” beber dia.
Memorandum of Understanding (MoU) telah dilakukan FH UB dengan Yayasan Omah Munir tidak lama setelah pembatalan dengan Pemkot Batu. Penataan tersebut akan dilakukan oleh Yayasan Omah Munir.
Beberapa kolektor Yayasan Omah Munir akan langsung turun tangan untuk mengerjakan museum tersebut.
“Harapannya ini menggandeng banding Yayasan Omah Munir ini kalau bisa bulan depan itu sudah bisa tertata dan kita launching dalam rangka pembukaan,” tandasnya.
Usai penataan Museum Rumah Munir selesai, pihaknya akan segera melakukan launching.
Lokasi museum tersebut tepat di Gedung B Lantai 1 Ruang 1, FH UB. (mg2/bob)