Kota Malang, blok-a.com – SMKN 4 Kota Malang tunjukkan karya siswa siswi di Pameran Karya Pembelajaran sebagai bentuk implementasi penerapan Kurikulum Merdeka.
Pemeran ini telah menjadi pameran kedua yang digelar oleh SMKN 4 Kota Malang dengan mengusung tema “Menyiapkan Gen Z di Era GIG Economy”. Sementara itu, pameran pertamanya telah digelar di Bulan Juni tahun 2021 silam.
Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum yang juga sebagai Ketua Pelaksana, Eko Wahyudi menuturkan gelaran pemeran ini rutin setiap tahunnya dengan tujuan sebagai bentuk apresiasi dari sekolah terhadap hasil karya pembelajaran dari siswa.
“Jadi karya ini kita bagi menjadi dua, ada karya pembelajaran berupa PJPL, pasti dalam PJPL ini menghasilkan sebuah karya. Yang kedua, P5 (Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila),” tutur Eko saat dikonfirmasi Blok-a.com di SMKN 4 Malang pada Jumat (23/12/2022).
Sementara itu, untuk pengunjung gelaran tersebut dibuka untuk umum. Namun dikhususkan bagi para wali murid, siswa siswi SMKN 4 Kota Malang, Jajaran Guru dan para siswa SMP yang ada di Kota Malang.

Hal tersebut bertujuan untuk memberikan informasi lebih terkait jurusan yang ada di SMKN 4 Malang, serta sebagai bentuk acuan bagi siswa siswi SMP untuk mengenali jurusan yang cocok sesuai dengan minat bakatnya.
“Kita mengundang siswa SMP supaya mereka bisa mengenal jurusan yang ada di SMKN 4, dengan mengenal jurusan jika nanti mereka ingin sekolah di SMK tau jurusan jurusan. Harapannya nanti sekolah sudah sesuai passion, kita ingin meningkatkan kualitas pendaftar,” ungkapnya.
Dari pantauan Blok-a.com di lapangan, antusias pengunjung cukup tinggi. Beberapa stand terlihat di padati pengunjung, pengunjung tersebut berdatangan untuk melihat serta mencoba karya yang telah dipamerkan.
Gelaran tersebut menyediakan 36 stand dengan mengusung berbagi tema, yakni Stand P5, Kewirausahaan, Kebekerjaan dan Rekayasa Teknologi.
Tak kalah pentingnya, pihak sekolah juga melibatkan industri dan alumni. Dengan tujuan agar siswa siswi dapat berkolaborasi dengan dunia industri dan mengembangkan karyanya agar lebih kompeten.
“Kita libatkan failitator internal dan eksternal, internal dari bapak ibu guru sekolah. Eksternal kita ada mitra, alumni, komunitas dan industri,” pungkasnya.
(ptu)