KOTA MALANG – Identitas mayat perempuan yang hanyut di sungai brantas Kota Malang Kelurahan Kiduldalem Kecamatan Klojen Kota Malang, Minggu (7/2) masih penuh tanda tanya.
Kapolsek Klojen, AKP Akhmad Fani Rakhim melalui Kanit Reskrim Polsek Klojen, AKP Yoyok Ucuk mengatakan memang tim inafis Polresta Malang Kota Malang melakukan deteksi sidik jari ke mayat tersebut di Kamar Mayat RSSA Kota Malang. Namun, kata Fani, sidik jari mayat wanita tersebut tidak terdeteksi.
“Jadi memang masih kami lidik ini. Kemungkinan KTP-nya belum E-KTP. Jadi 10 jarinya belum teridentifikasi,” tutur ia.
Meskipun begitu, Yoyok memastikan bahwa mayat di Sungai Brantas itu bukanlah berasal dari warga Kelurahan Kiduldalam.
“Saat kami lidik ternyata warga sekitar belum mengenalinya jadi kami pastikan bukan dari warga sekitar. Cuma ditemukannya di sana,” tutur ia.
Fani pun menduga mayat wanita tersebut kemungkinan berasal dari Kecamatan Beji, Kota Batu.
“Ya informasinya seperti itu yang kami terima. Tapi kami tidak bisa berspekulasi lebih jauh. Ini kami masih lidik dan meminta keterangan ke pihak yang diduga keluarga (dari mayat perempuan itu),” kata ia.
Dugaan mayat perempuan dari Kecamatan Beji, Kota Batu itu diperkuat dengan unggahan di media sosial Facebook yang ramai membicangkan orang hilang bernama Juwariyah dari Kecamatan Beji Kota Batu.
Namun hingga kini kabar itu belum juga bisa dipastikan seturut pula kronologi terjatuhnya mayat tersebut bagaimana, juga belum bisa dipastikan.
“Belum bisa mas ya terkait kronologis jatuhnya bagaimana kami belum bisa memberikan statemen. Kami menduga dari Batu soalnya ciri-cirinya dari informasi yang kami dapat,” tutup ia.
Sementara itu wartawan online ini hendak mengonfirmasi sejumlah orang yang diduga keluarga korban di KM RSSA Kota Malang. Namun sayangnya keluarga tidak berkenan untuk berbicara dan berkomentar.