Gempa 6,1 SR Memakan Korban, Khofifah ‘Gercep’ Terjunkan Tim untuk Evakuasi Wilayah Terdampak

Mudik Lebaran Dilarang, Khofifah: Kita Sedang Menjaga Suasana
Mudik Lebaran Dilarang, Khofifah: Kita Sedang Menjaga Suasana

MALANG – Gempa bumi berkekuatan 6,1 SR yang mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Timur (Jatim) pada Sabtu (10/4) sekitar pukul 14:00:15 mendapatkan perhatian khusus dari Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa. Berdasarkan informasi resmi BMKG, gempa berkekuatan 6,7 SR yang terupdate 6,1 SR tersebut berpusat di 90 km Barat Daya Kabupaten Malang dengan kedalaman 25 km.

Atas kejadian ini, Khofifah menyampaikan duka yang mendalam. Bahkan sejumlah daerah di kabupaten-kota di Jatim turut berdampak akibat gempa bumi tersebut. Selain itu sejumlah korban jiwa dilaporkan meninggal dunia baik dari Lumajang maupun Kabupaten Malang.

“Sampai dengan petang ini, laporan yang sampai ke kami, ada warga yang meninggal dunia dari Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang maupun Kecamatan Ampelgading Kabupaten Malang karena tertimpa longsoran saat gempa terjadi. Dan ada lagi yang dilarikan ke rumah sakit,” kata Khofifah melalui rilis yang diterima Blok-A.

Lebih lanjut, Khofifah mengatakan bahwa ada beberapa kabupaten kota yang terdampak kuat dari gempa yang terjadi. Seperti di Kabupaten Malang yang mengalami kerusakan cukup parah, tepatnya di Kecamatan Dampit dan Jabung. Kemudian ada pula di Kabupaten Lumajang terutama di Kecamatan Tempursari dan Pronojiwo serta Kabupaten Blitar terutama di Kecamatan Wates dan Binangun.

Dari data yang dihimpun dari BPBD Jawa Timur, tercatat ada banyak rumah rusak baik ringan, sedang maupun berat. Dengan lokasi masih di sekitaran Kabupaten Lumajang, Kabupaten Malang maupun Kabupaten Blitar.

“Hingga pukul 16.30 terlapor di Kabupaten Malang saja ada 4 rumah rusak di Desa Kemiri, 1 rumah rusak berat di Desa Sidorejo, 15 rumah rusak ringan dan 2 rumah rusak ringan di Desa Gunung Jati. Kemudian ada 3 rumah rusak di Desa Agrosari, 3 rumah rusak di Desa Kemantren, 2 rumah rusak di Desa Gadingkembar, dan 1 rumah rusak di Desa Sidomulyo,” beber Khofifah.

Selain itu ada pula rumah sakit dan puskesmas yang dilaporkan mengalami kerusakan. Seperti RSUD Mardi Waluyo Kota Blitar serta Puskesmas Turen yang terdampak cukup berat.

“Hingga kini kami terus melakukan koordinasi bersama forkopimda Jatim dan tiga bupati di wilayah terdampak. Gerak cepat dan tanggap atas terjadinya bencana dilakukan secara simultan,” imbuhnya.

Tim BPBD Kabupaten Kota dan juga dari BPBD Provinsi Jatim langsung turun ke titik-titik yang membutuhkan reaksi tanggap kebencanaan dan evakuasi. Begitu pula relawan TAGANA sudah berada di lokasi.

“Kita sudah mengirimkan tim untuk turun langsung ke titik-titik yang mengalami dampak parah. Agar segera dilakukan pengamanan, dan juga evakuasi. Ada tim dari BPBD kabupaten kota, juga dari provinsi yang kini ada di lokasi-lokasi terdampak untuk tanggap kebencanaan,” tegas Khofifah.

Tidak hanya itu, Tim BPBD Provinsi Jawa Timur akan menerjunkan tim untuk menyiapkan tempat-tempat pengungsian jika dibutuhkan bagi korban yang mengalami kerusakan bangunan yang berat. Area pengungsian ini dikoordinasikan langsung oleh masing-masing bupati yang daerahnya terdampak.

“Saya, Kapolda, Pangdam, dan tiga Bupati yaitu Bupati Malang, Bupati Lumajang dan Bupati Blitar, serta kepala daerah sekitarnya akan segera melakukan rapat secara virtual untuk mengkoordinasikan tentang dampak dan tanggap bencana gempa ini. Besok Insya Allah saya ke lokasi. Yang jelas evakuasi dan pendataan hingga kini terus kita lakukan,” tegasnya.

Secara khusus ia juga mengimbau pada masyarakat untuk selalu waspada, namun jangan takut berlebihan. Kewaspadaan harus dilakukan guna mengantisipasi jika ada gempa susulan.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?