Sumenep, blok-a.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep melalui leading sektormya Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) sukses melaksanakan Gerakan Nasional Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektar di Desa Gunggung, Kecamatan Batuan, Sumenep.
Kegiatan yang dipelopori Kementerian Pertanian secara serentak di 10 Provinsi dan 66 Kabupaten/Kota se Indonesia beberapa waktu lalu itu mendapat respons Bupati Sumenep. Sebab Kabupaten Sumenep berkontribusi jadi penyangga ketahanan pangan nasional.
Menurut Bupati Fauzi, dengan kebijakan Presiden Jokowi menjadikan sektor pertanian sebagai program strategis ketahanan pangan nasional. Itu sejalan dengan program Pemkab Sumenep yang menjadikan sektor pertanian sebagai salah satu andalan gerakan pemberdayaan pertanian dan ekonomi kerakyatan. Untuk mencapai terwujudnya swasembada pangan.
“Atas nama pemerintah kabupaten Sumenep, saya mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para petani di Desa Gunggung khususnya dan masyarakat Sumenep umumnya yang telah berkontribusi dalam peningkatan produksi dan produktivitas padi di Kabupaten Sumenep,” ucapnya.
Terakhir, sesuai tagline “Bismillah Melayani” Pemerintah Kabupaten Sumenep akan selalu memperhatikan petani melalui OPD terkait. Jika petani atau kelompok tani ada sesuatu hal yang diperlukan dalam upaya pengembangan usaha taninya.
“Kami komitmen Kabupaten Sumenep selalu berupaya untuk terus menjadi salah satu penyangga ketersediaan beras khususnya di Jawa Timur dan Indonesia umumnya,” pungkas Fauzi.
Sementara itu, Kepala DKPP Sumenep, Arif Firmanto mengungkapkan luas panen padi di Provinsi Jawa Timur berdasarkan data BPS Jatim, bahwa Kabupaten/kota Sumenep tahun 2021-2023 per 1 maret 2023. Yakni tahun 2021 seluas 40.299 Ha, sedangkan tahun 2022 seluas 41.835 Ha atau naik sebesar 1.537 Ha (3, 81 %).
“Karena luas panen padi periode Januari-April yakni 31.306 hektar, mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kenaikan luas lahan 973 hektar atau naik 3,21 persen dibanding tahun lalu 30.333 Hektar, termasuk hasil produksi padi juga bertambah 3,38 persen atau 5.655 ton,” terang Arif.
“Untuk produksi padi di kabupaten Sumenep pada tahun 2021 sebanyak 221.979 Ton , sedangkan pada 2022 sebanyak 230.581 Ton, ada kenaikan sebesar 8.602 ton atau 3,88%,” jelasnya.
Pencapaian ini, sambung Arif, tidak hanya atas kerja jajaran DKPP Sumenep semata. Tetapi keberhasilan petani, poktan, gapoktan serta semua pelaku usaha perberasan yang ada di Kabupaten Sumenep yang telah berhasil meningkatkan produktivitas padi di ujung timur pulau Madura ini. (ms/al)