Blok-a.com – Sejumlah emak–emak dari pengajian dari desa Rambah Muda dan Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir, Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau.
Aksi nekat tersebut dilakukan warga yang geram dengan ulah sejumlah perempuan dan laki-laki yang mempertontonkan perbuatan yang tak pantas dan menayangkannya di media sosial.
Padahal pemilik warung sudah membuat perjanjian dengan warga akan menutup tempat usahanya namun janji tersebut tidak ditepati dan mereka tetap beroperasi.
Kekesalan warga semakin memuncak setelah viralnya sebuah video yang menunjukkan seorang pelayan warung dan pengunjung melakukan adegan tidak senonoh yang disebar di media sosial Facebook.
“Setahun lalu sebenarnya sudah ada perjanjian, pemilik warung remang-remang berjanji tidak lagi membuka usahanya, namun ternyata mereka tidak menutup malah ada video di sebuah warung yang mempertontonkan adegan tak senonoh,” ujar Metriadi salah seorang warga.
Bintara Pembina Desa (Babinsa) Koramil 02/Rambah, Kodim 0313/KPR, Serda Dedy Nofery Samosir saat dikonfirmasi mengatakan bahwa ibu-ibu itu beraksi pada Rabu (26/7/2023).
“Benar, ada puluhan warga yang mayoritas ibu-ibu melakukan aksi pembakaran warung remang-remang yang mereka duga dijadikan tempat prostitusi,” ujar Dedy.
Dia mengatakan, aksi nekat ibu-ibu dipicu video viral di media social tentang perbuatan tak senonoh di warung remang-remang tersebut.
Lalu, warga menyerbu warung remang-remang yang terletak di dalam kebun sawit itu dan membakarnya, karena dianggap meresahkan.
“Ada tiga warung remang-remang yang jadi sasaran warga. Dua tempat dibakar dan satu lagi dibongkar,”sebutDedy.
Usai kejadian itu, pihak TNI dan kepolisian turun tangan.
“Petugas menyisir lokasi warung remang-remang lainnya untuk mencegah adanya prostitusi di Negeri Seribu Suluk itu. “Sekarang kami sedang menyisir warung remang-remang lainnya,” sebut Dedy.
Menurut warga selain menjadi tempat mabuk-mabukan warung remang-remang tersebut juga kerap dijadikan tempat prostitusi terselubung dan telah beberapa kali dirazia.
Beberapa di antara wanita malam juga pernah diamankan petugas namun warung tersebut tetap beroperasi.
Dilansir dari Tribun Jambi, S (38) emak-emak yang ikut dalam aksi tersebut mengatakan, aksi emak- emak tersebut dilakukan lantaran warga Payo Sigadung geram dengan aktivitas transaksi narkotika di sana dan banyak barang warga sekitar sering hilang dicuri.
Setibanya di lokasi, mereka sempat adu mulut dengan pemilik warung. Massa yang emosi langsung mengobrak-abrik 2 warung remang-remang dan berujung aksi pembakaran di lokasi tersebut tanpa bisa dihalangi pemilik warung.
Aksi pembakaran warung ini sebenarnya sempat dicegah oleh Kapolsek Rambah Hilir IPDA Deby Azhar bersama puluhan anggota Polsek Rambah Hilir. Namun upaya tersebut gagal karena jumlah personel kepolisian Polsek Rambah Hilir tak sebanding dengan jumlah massa yang datang.
Setelah di Desa Rambah Muda warga kemudian kembali melakukan sweeping di warung remang-remang yang berlokasi di Dusun Simpang D, Desa Rambah, Kecamatan Rambah Hilir.
Di lokasi tersebut warga sempat di hadang pemilik warung dengan senjata tajam dan akses masuk ke warung remang-remang ditutup oleh portal sehingga nyaris terjadi keributan.
Beruntung Polres dan Satpol PP berhasil menenangkan warga dan berjanji membongkar warung remang-remang tersebut.
Hingga berita ini diturunkan, Personel Satpol PP Rohul bersama masyarakat masih melakukan pembongkaran di warung remang-remang tersebut.(mid)