KOTA BATU – Saat sedang berkunjung ke Batu Secret Zoo do Jatim Park (JTP) 2, Anda bisa melihat beragam jenis reptil unik dari seluruh Indonesia, termasuk jenis kadal bernama biawak togian.
Biawak termasuk ke dalam jenis kadal besar yang biasanya hidup tidak jauh dari kawasan perairan, seperti sungai, danau, rawa dan gorong-gorong.
Beberapa jenis biawak sering dianggap sebagai hama karena sering memburu ternak warga, seperti biawak air (Varanus salvator) yang banyak hidup dekat dengan pemukiman.
Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa jenis biawak yang populasinya makin rentan karena perburuan dan perdagangan. Salah satunya adalah biawak togian.
Biawak togian merupakan kadal endemik yang tersebar di Pulau Togian, letaknya berada di semenanjung Barat Daya Pulau Sulawesi.
Dalam budaya Bugis, biawak togian yang juga sering disebut kadal monitor ini diyakini memiliki jiwa manusia yang hidup di dalamnya.
Keunikan biawak togian dari jenis biawak lainnya terutama bisa langsung terlihat dari warna kulitnya. Biawak togian memiliki warna kulit hitam legam bak ular king cobra dengan sisiknya.
Biawak togian berkembang biak dengan cara bertelur. Sebelum mengawini betinanya, biawak togian jantan biasanya berkelahi lebih dulu untuk memperlihatkan penguasaannya.
Pertarungan biawak ini unik dan menarik, karena dilakukan sambil ‘berdiri’. Kedua biawak togian akan saling pukul atau saling tolak sambil berdiri pada kaki belakangnya, sehingga tampak seperti sedang menari bersama.
Telur-telur biawak togian kemudian akan disimpan di pasir atau lumpur di tepian sungai, bercampur dengan daun-daun busuk dan ranting.
Panas dari sinar matahari dan proses pembusukan serasah akan menghangatkan telur mereka hingga menetas.