Banyuwangi Menuju Merdeka dari Sampah

img 20221221 wa0043
Plt Kepala DLH Banyuwangi, Dwi Handayani. (blok-a.com/Kuryanto)

Banyuwangi blok-a.com – Sampah, memang menjadi persoalan serius Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, agar Banyuwangi terbebas dari sampah, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Banyuwangi memiliki langkah strategis untuk mewujudkan visi pengelolaan sampah’.

Plt Kepala DLH Banyuwangi Dwi Handayani menjelaskan, berkaitan dengan sampah, pihaknya telah menyusun rancangan atau masterplan pengelolaan sampah.

Masterplan ini, disusun DLH Banyuwangi dengan bantuan teknis dari Program Clean Ocean Through Clean Communities (CLOCC)

Lanjut Dwi Handayani masterplan ini menjadi panduan rencana strategis dan aksi pengelolaan sampah untuk seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mewujudkan visi pengelolaan sampah di Kabupaten ujung timur pulau Jawa ini.

Program pengelolaan sampah ini kata Dwi Handayani program jangka panjang, dengan tujuan menuju Banyuwangi merdeka dari sampah.

“Kita juga ingin menuju destinasi wisata dunia. Dengan sistem ini, pengelolaan sampah akan terintegrasi dan berkelanjutan di tahun 2040,” jelas Plt Kepala DLH Banyuwangi, Dwi Handayani, Rabu (21/12/2022)

Untuk mewujudkan impian besar tersebut, langkah awal yang dilakukan DLH Banyuwangi terlebih dahulu menetapkan rencana induk Pengelolaan sampah.

Perbaikan pengelolaan sampah kata Dwi Handayani pihaknya akan berkolaborasi dengan desa dengan dukungan para mitra pembangunan.

Serta mengkolaborasikan potensi semua pihak untuk pengelolaan sampah terintegrasi dan berkelanjutan, dengan arahan yang jelas dan satu tujuan.

Lebih lanjut Dwi Handayani mengatakan setelah menyusun masterplan pengelolaan sampah untuk panduan bersama selama 20 tahun, untuk menciptakan perubahan perilaku dan sistem berkelanjutan.

“Insya Alloh, penyusunan masterplan persampahan ini akan di launching pada tanggal 21 Februari 2923 mendatang,” ucapnya.

Didamping itu, sambung Plt Kepala DLH Banyuwangi pihaknya akan mempercepat proses piloting yang akan menjadi contoh percepatan pelayanan sampah di seluruh kabupaten Banyuwangi.

Pada tahap awal ada 47 Desa yang akan diberi pendampingan, rinciannya 33 desa dari program Banyuwangi Hijau, dan 14 desa dari program CLOCC.

“Nanti akan terbentuk Desa Asuh Desa dalam pengelolaan sampah ini,” tandasnya.

Ia menambahkan, agar program ini bisa berjalan dengan baik, pihaknya mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk terlibat mewujudkan masterplan pengelolaan sampah Banyuwangi sesuai kapasitasnya.

“Kami berupaya menyeimbangkan porsi anggaran pemerintah dan meningkatkan porsi dana dari non pemerintah dalam pelayanan sampah,” pungkasnya. (Kur)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?