Jajanan Legend Kota Malang ini Berdiri Sejak Tahun 1935, Jadi Langganan Presiden, Kualitas dan Cita Rasa Sama

Jajanan legend Kota Malang Puthu Lanang (blok-a/bob)
Jajanan legend Kota Malang Puthu Lanang (blok-a/bob)

Kota Malang, blok-a.comJajanan legend, yakni Puthu Lanang dalam sehari menghabiskan sekitar 100 buah kelaaa dan tepung sebanyak 50 kilogram.

Jajanan legend Kota Malang ini menghabiskan puluhan hingga ratusan kilogram bahan baku itu gegara masih laris sejak tahun 1935.

Mudah menemukan jajanan legend di Kota Malang yang sudah ada sebelum Indonesia merdeka itu. Lokasinya berada di Jalan Jaksa Agung Suprapto Kota Malang. Lokasinya berada di gang kecil di antara pertokoan.

Puthu Lanang sendiri buka mulai 17.30 dan hanya butuh waktu 3,5 jam puthu yang dijual habis atau sekitar pukul 21.00. 600 sampai 700 kue bakal habis setiap harinya.

Memang, pelanggan di Puthu Lanang silih berganti datang. Bahkan jika Anda ke sana, siap-siap untuk mengantri.

Salah satu pegawainya, Edi menjelaskan, pembeli dari jajanan legend Kota Malang, Puthu Lanang adalah dari luar daerah kebanyakan.

“Ketika momen liburan panjang itu malah menghabiskan 70 kilogram. Sebab lebih ramai, yang datang biasanya orang-orang luar daerah,” ujarnya.

Edi menceritakan, Puthu Lanang pada 1935 didirikan oleh suami istri, Supiah dan Abdul Jalal. Awalnya keduanya berjualan dengan berkeliling menggunakan gerobak pikulan.

Karena mulai laris, Supiah mulai berjualan di lokasi Puthu Lanang saat ini. Awalnya namanya bukan Puthu Lanang tapi Puthu Celaket karena lokasinya di daerah Celaket.

Semakin laris, banyak orang yang mulai meniru jualan Supiah dan mengaku cabangnya.

Supiah pun langsung mematenkan brandnya agar tidak ada yang mengakui cabangnya. Brand Puthu Lanang itu dipatenkan pada 2023.

“Sudah ada hak patennya,” katanya.

Dia juga menjelaskan, alasan Puthu Lanang laris hingga saat inu karena kualitas bahan yang tidak berubah. Pelanggan pun sejak dulu tidak ada yang pergi hingga turun menurun.

“Seperti misalnya, kalau dulu yang beli orang tuanya, sekarang anaknya. Atau, orang asli Malang tetapi sudah tinggal di luar daerah. Ketika ke Malang di kangen dengan jajanan Puthu Lanang jadi beli ke sini,” bebernya.

Sementara itu, anak pemilik Puthu Lanang, Siswoyo (61) karena legend dan tidak berubah kualitas, jajanan Puthu Lanang di Kota Malang pernah didatangi sejumlah mantan Presiden mulai dari Soekarno, Soeharto, hingga Megawati.

Sejumlah mantan presiden itu menyukai jajanan legend Kota Malang Puthu Lanang.

“Ya kebetulan saja, kan waktu itu biasa-biasa saja, belum menjadi presiden (Soeharto) masih di militer. Kemudian waktu bu Megawati di Juanda Surabaya dibuatkan Puthu Lanang, laijnya panglima pernah datang,” tuturnya.

Tak hanya mantan presiden, artis Andre Taulany pernah tertarik dengan Puthu Lanang.

Andre Taulany pernah mengajak bekerjasama dengan Puthu Lanang. Maharnya Rp 1 miliar. Namun ditolak.

“Sebenarnya dari Jakarta juga banyak yang menawarkan (buka cabang) dengan modal Rp 1 miliar ngasih ruko. Itu Andre Taulany juga pernah mengajak kerjasama,” kata dia.

Alasan penolakan itu karena Puthu Lanang tidak bisa dijadikan oleh-oleh. Bahan-bahan untuk membuat jajanan legend Kota Malang itu musti segar.

“Sulit sekali untuk mengembangkan karena kue yang kami buat fresh, jadi enggak bisa bertahan lama,” tuturnya.

Dia pun tidak tergiur untuk mengembangkan usahanya dengan membuka cabang. Sebab dia menaati amanat orang tuanya agar menjaga cita rasa dan kualitas Puthu Lanang.

“Kalau jual nama saja mudah, tapi kalau mempertahankan kepercayaan orang-orang itu sulit sekali,” tutupnya. (bob)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?