Gresik, blok-a.com – Praktik prostitusi berkedok warung kopi diduga masih banyak dijumpai di Kota Santri, Gresik. Salah satunya di Kecamatan Balongpaggang, Kabupaten Gresik.
Ironisnya, berdasarkan temuan di lapangan, bisnis prostitusi yang berkedok Warkop tersebut tak jauh dari Pondok Pesantren Mambaussholihin dan hanya berseberangan jalan dengan kantor Balai Desa Kedung Sumber.
Warung kopi pangku, biasa warga menyebutnya, dikemas dengan tatanan lesehan. Terlihat sangatlah sederhana, bangunannya pun terbuat dari kayu sirap papan dan sebagian berdinding seng kurang lebih berukuran 2×4 meter persegi.
Di lokasi inilah pelanggan diduga bisa bebas melakukan asusila.
Ditemui di tempat sekitar Warkop, salah satu warga mengatakan pelanggan cukup menyediakan duit Rp50 ribu. Dengan durasi waktu 10 menit, bebas melakukan asusila dalam bentuk apapapun.
Saat pelanggan masuk warung, dia akan disambut langsung oleh perempuan yang hanya menggunakan celana pendek, dan berpenampilan seksi menggoda.
“10 menit Rp50, soal di dalam mau diapakan bebas. Kan di dalam tidak ada kasur. Jadi ya dipangku cara mainnya. Karaokenya 3 lagu 10 ribu,” kata Supandar (45) salah satu pelanggan di warung yang hanya berdinding kayu itu, saat ditemui blok-a.com, Jumat (28/7/2023).
Supandar mengaku kerap mampir ke warung kopi pangku hanya dibuat hiburan untuk melepas penat setelah seharian keliling mencari hewan untuk diperdagangkan di Pasar Kecamatan Balongpanggang setiap hari Selasa.
Menurutnya, kebanyakan perempuan yang jadi pramusaji warung kopi pangku Gresik berasal dari Mojokerto. Sementara yang kerap mampir adalah warga Lamongan.
“Hiburan Mas. Seharian capek mampir ke sini. Ya seminggu sekali. Kan kebanyakan (wanita penghibur) dari Mojokerto. Yo wis kewut-kewut (tua) Mas. Kalau pingin yang kinyis- kinyis ya ke Surabaya,” katanya.
Ia pun mengaku menyimpan video asusila yang diduga dilakukan di warung kopi pangku tersebut. Supandar sendiri khawatir jika video tersebut tersebar di media sosial akan semakin mencemarkan nama baik Gresik.
“Ini video teman saya yang merekam. Ya dibuat koleksi pribadi saja. Soale Gresik ini Kota Santri kalau ini tersebar kan ya isin- isini Mas,” ungkapnya.
“Bupatinya Gus. Tapi warung pangku kok masih ada. Dan ini sangat vulgar. Saya melihat saja miris, karena setelah ditelusuri ternyata videonya sesuai dengan ruangan di dalama warung itu,” tutur warga yang sudah curiga dengan gelagat warung yang hanya berseberangan dengan Kantor Desa Kedung Sumber dan beberapa meter dengan Ponpes milik KH Masbuhin Faqih itu.(ivn/lio)