Jombang, blok-a.com – Seorang balita perempuan berinisial K (3), asal Mojoagung, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, meninggal dunia setelah sempat dirujuk ke RS Sakinah Mojokerto. Korban diduga menjadi korban penganiayaan berat yang dilakukan oleh Jack Vandim (28), pacar dari TI (28), yang merupakan ibu kandung korban.
Peristiwa tragis ini bermula ketika Jack dan TI menjemput korban di rumah keluarga, Rabu (11/12) sekitar pukul 10.30 WIB. Menurut keterangan M. Juni Ariska (30), kakak dari ibu korban, K sempat diajak pergi bersama pelaku dan ibunya.
“Awalnya korban dijemput dari rumah di Mojoagung. Sekitar pukul 16.00 WIB, saya dapat kabar kalau korban kritis di RS PKU Muhammadiyah Mojoagung,” ungkap Juni, Kamis (12/12).
Juni menjelaskan bahwa saat menjenguk keponakannya di rumah sakit, ia menemukan tubuh korban penuh luka yang mengarah pada dugaan penganiayaan berat.
“Memar ada di perut, kepala, dan kaki. Di kepala seperti bekas benturan, sementara luka di perut seperti cengkraman. Badannya penuh luka,” jelasnya.
Karena kondisi kritis, korban dirujuk ke RS Sakinah Mojokerto. Namun, nyawa K tidak tertolong.
“Saat tiba di RS Sakinah, dokter mencoba melakukan resusitasi, tapi korban dinyatakan meninggal dunia pada Kamis dini hari sekitar pukul 01.00 WIB,” tambah Juni.
Keluarga korban menduga penganiayaan dilakukan oleh Jack Vandim, pacar ibu korban, yang diketahui tinggal bersama mereka. Juni menyebut bahwa ibu korban sedang pisah ranjang dengan suaminya, Bagas.
“Kami langsung melapor ke Polsek Mojoagung, lalu diarahkan ke Polres Jombang. Korban juga dibawa ke RSUD Jombang untuk diautopsi,” terangnya.
Kasat Reskrim Polres Jombang, AKP Margono Suhendra, membenarkan adanya laporan tersebut dan menyatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam.
“Kami masih menunggu hasil visum untuk memastikan penyebab kematian korban,” ujar AKP Margono.
Keluarga korban berharap pihak kepolisian segera mengusut kasus ini hingga tuntas. Mereka juga meminta agar pelaku penganiayaan mendapat hukuman yang setimpal.
“Kami ingin pelaku segera ditangkap dan diproses hukum. Ini perbuatan yang sangat kejam, apalagi korbannya adalah anak kecil,” tutup Juni.
Kasus ini menambah daftar panjang kasus kekerasan terhadap anak yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Polisi dan masyarakat diharapkan bekerja sama agar tidak ada lagi korban serupa di masa depan.(Sya)