Blok-a.com – Kondisi Baby Blues Syndrome belakangan ini menjadi perbincangan hangat publik usai terdapat kasus seorang ibu yang ingin melakukan percobaan bunuh diri di Stasiun Pasar Minggu, Jakarta.
Kasus tersebut viral di media sosial usai diunggah oleh akun X @zoelfick pada Senin (4/9/2023). Dalam keterangan unggahan, wanita itu diduga mengalami baby blues hingga ingin bunuh diri bersama bayinya.
Kondisi Ibu yang mengalami baby blues itu pun menarik banyak perhatian warganet. Sebab baby blues merupakan kondisi yang serius dan perlu segera ditangani, salah satunya dengan memberikan dukungan.
Lantas apa itu Baby Blues?
Baby blues adalah kondisi emosional yang umumnya dialami oleh seorang ibu yang baru melahirkan. Gejala baby blues meliputi perasaan sedih, cemas, mudah marah, kelelahan, dan perubahan suasana hati yang cepat.
Meskipun perasaan ini mungkin sangat mengganggu, baby blues cenderung sifatnya sementara dan akan hilang dengan sendirinya seiring berjalannya waktu.
Ciri-ciri Baby Blues
Ciri yang paling terlihat pada ibu yang terkena baby blues adalah perubahan suasana hati yang drastis. Seperti saat suasana hati ibu senang, tiba tiba berubah drastis menjadi sedih dan langsung menangis. Tapi tak hanya itu, adapun beberapa ciri yang timbul ketika seseorang mengalami baby blues antara lain:
- Kelelahan sehingga membuat ibu tidak mampu mengurus diri sendiri
- Merasa mudah tersinggung, mudah marah, dan cemas
- Kesedihan, kemurungan, kecemasan
- Menangis
- Kehilangan selera makan
- Sulit tidur
- Merasa kewalahan dengan tugas bayi
- Kesulitan berkonsentrasi atau membuat keputusan
Mengapa Baby Blues Terjadi?
Penyebab ibu mengalami baby blues syndrome hingga kini tidak diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa hal yang diyakini menjadi penyebab ibu mengalami kondisi tersebut, yaitu:
- Perubahan Hormonal
Selama kehamilan, tubuh ibu mengalami perubahan hormon yang drastis. Setelah melahirkan, hormon-hormon ini kembali ke tingkat normal secara bertahap. Perubahan hormon ini dapat memengaruhi suasana hati dan emosi.
- Stres dan Kurang Tidur
Merawat bayi baru lahir bukanlah hal yang mudah, hal ini juga menjadi pemicu ibu mengalami stess. Stres fisik dan emosional, bersamaan dengan kurang tidur, dapat membuat ibu merasa lelah dan mudah marah.
- Perubahan Peran
Seiring dengan menjadi seorang ibu, banyak wanita mengalami perubahan besar dalam peran dan identitas mereka. Hal ini dapat menciptakan perasaan cemas atau kebingungan.
- Memiliki Riwayat Gangguan Mental
Wanita dengan riwayat gangguan kesehatan mental lebih berisiko mengalami baby blues syndrome. Terutama jika ibu memiliki riwayat gangguan kesehatan mental seperti depresi, gangguan cemas, atau bipolar.
Cara Mengatasi Baby Blues
Baby blues umumnya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu sekitar 2 minggu. Meski begitu, jika Anda mengalaminya, kondisi ini perlu diatasi dengan baik. Beberapa hal yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi baby blues meliputi:
- Istirahat yang Cukup
Cobalah untuk tidur atau beristirahat sesering mungkin. Kurang tidur dapat memperburuk perasaan cemas dan lelah.
- Dukungan Sosial
Jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang yang Anda percayai, seperti pasangan, keluarga, atau teman-teman. Terkadang, berbicara dengan seseorang yang dapat mendengarkan dan memberikan dukungan emosional dapat membantu meredakan perasaan baby blues.
- Olahraga dan Nutrisi Seimbang
Melakukan olahraga ringan dan menjaga pola makan yang seimbang dapat membantu meningkatkan suasana hati.
- Meditasi dan Relaksasi
Teknik-teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu meredakan stres dan kecemasan.
- Konsultasikan dengan Profesional
Jika perasaan baby blues berlangsung lebih dari beberapa minggu atau semakin parah, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau konselor. Mereka dapat membantu menentukan apakah Anda menderita depresi postpartum yang memerlukan perawatan lebih lanjut.
(hen)