Kabupaten Malang, blok-a.com – Menurut bulan timbang yang dilakukan setiap dua kali dalam setahun, angka stunting di Kabupaten Malang mengalami penurunan.
Namun ternyata masih ada satu kecamatan yang menjadi wilayah penyumbang kasus stunting tertinggi di Kabupaten Malang.
Seperti diketahui, dari hasil bulan timbang Agustus 2022 lalu, stunting di Kabupaten Malang mencapai angka 7,8 persen.
Angka tesebut terus mengalami penurunan. Tercatat pada bulan timbang Februari 2023 angka stunting menjadi 6,7 persen dari jumlah balita yang mengikuti bulan timbang.
Baca Juga: Buah Manis Upaya Pemkab Malang Turunkan Angka Stunting
Dari keseluruhan angka tersebut, Bupati Malang, Sanusi mengaku, Kecamatan Pujon masih menjadi wilayah tertinggi penyumbang stunting di Kabupaten Malang.
Sehingga segala bentuk penanganan akan terus ia tekanan. Mulai dari membentuk tim percepatan stunting hingga memberikan gizi tambahan kepada balita di Kecamatan Pujon.
“Sudah saya bentuk tim percepatan penanganan stunting, dan di setiap kecamatan. Kepala dinas juga memberikan pendampingan, Dari Dinas Kesehatan (Dinkes) juga sudah memberikan makanan tambahan,” terang Sanusi saat ditemui Blok-a.com, Selasa (6/6/2023).
Menurutnya, penanganan stunting tidak dapat dilaksanakan oleh satu pihak.
Jadi harus melibatkan seluruh pemangku kepentingan, serta kesadaran masyarakat.
Penanganannya juga harus dilakukan sejak dini, mulai dari pra nikah melalui pendidikan tentang gizi, lalu dilanjutkan ibu yang akan menghadapi kehamilan, ibu menyusui, ibu melahiran hingga seribu hari awal kelahiran bayi.
“Baru setelah lahir anaknya pun diukur, kalau anak itu dibawah panjang rata-rata maka akan diberikan makanan tambahan terhadap ibu dan anak,” lanjutnya.
Ditambahkan Sanusi, sejumlah penanganan stunting tersebut telah dilakukan sejak awal kepemimpianan. Sehingga beberapa kecamatan juga telah mencapai zero stunting.
“Kecamatan Tajinan di tahun 2022 sudah bebas stunting. Jadi Tajinan bisa untuk percontohan, karena penanganan stuntingnya masif di sana. Seluruh komponen kompak, dari masyarakat sampai pejabatnya,” ungkap Sanusi.
Orang nomor satu di jajaran Pemkab Malang ini optimis kasus Stunting di Kabupaten Malang 2023 akan turun tiga hingga empat persen.
Sehingga ia berharap Kabupaten Malang akan menuju zero stunting di tahun selanjutnya.
“Tahun 2023 targetnya turun dua digit lagi, atau tiga sampai empat persen. Karena setiap bulan timbang itu turun satu persen, sehingga Kabupaten Malang akan zero stunting,” pungkasnya.(ptu/lio)