• Box Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami
No Result
View All Result
Blok-a.com
  • Beranda
  • News
  • Peristiwa
  • Kriminal
  • Hukum
  • Politik
  • Nasional
  • Pemerintahan
  • Beranda
  • News
  • Peristiwa
  • Kriminal
  • Hukum
  • Politik
  • Nasional
  • Pemerintahan
No Result
View All Result
Blok-a.com
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Peristiwa
  • Kriminal
  • Gaya Hidup
  • Showbiz
  • Politik
  • Pemerintahan
  • Hukum
  • Sport
  • News

Home » News » Topeng Jati Duwur Pernah Dipakai Prabu Hayam Wuruk, Sosok Raja Piawai Menari

Topeng Jati Duwur Pernah Dipakai Prabu Hayam Wuruk, Sosok Raja Piawai Menari

byHakim
2023/10/02
Seni wayang topeng Jati Duwur, Kesamben, Jombang.

Seni wayang topeng Jati Duwur, Kesamben, Jombang.

Bagikan lewat WABagikan di FacebookBagikan di TwitterBagikan di Linkedin

Jombang, blok-a.com – Hayam Wuruk (lahir 1334, meninggal 1389) adalah maharaja keempat Majapahit yang memerintah tahun 1350–1389.

Ia bergelar Maharaja Sri Rājasanagara. Di bawah pemerintahannya, Majapahit mencapai puncak kejayaannya.

Yang tidak banyak diketahui, Hayam Wuruk ini dikenal sebagai sosok raja yang piawai dalam menari.

Tariannya konon dikenal sangat magis. Bahkan menurut cerita para sesepuh desa di tempat seni Wayang Topeng di Desa Jati Duwur, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Jombang Hayam Wuruk lah yang kali pertama memakai topeng Jati Duwur.

Jangan Lewatkan

No Content Available

Itu artinya, topeng Jati Duwur, Kesamben, Jombang ini telah ada sebelum Majapahit. Topeng yang dikenakan oleh Hayam Wuruk disebut-sebut bernama Topeng Kelono.

Topeng Kelono sendiri kini bersemayam di Desa Jati Duwur, sebuah desa yang dekat dengan sungai Brantas ini. Di sini Topeng Kelono, diwarisi oleh keturunan dari Ki Purwo.

Ki Purwo sendiri makamnya ada di Desa Jati Duwur dan masih terawat baik. Di sana ada beberapa makam kuno yang tidak bernama, namun banyak ditemui lambang Surya Wilwatikta di nisannya.

“Kalau kami berasumsi bahwa lambang Surya Wilwatikta itu memang populer di zaman Majapahit. Tapi sudah ada sejak zaman Airlangga, dan sebelumnya Kerajaan Medang,” ujar praktisi supranatural Jatiduwur, Erwan.

Cerita Kejayaan Kerajaan

Konon menurut cerita di kawasan pinggir sungai Brantas ini, sebelumnya Ki Purwo yang kali pertama membawa seni Wayang Topeng ke Desa Jati Duwur ini tidak serta merta.

Pria tinggi semampai ini konon sebelum mengenalkan wayang Topeng ke Desa Jati Duwur melakukan pengembaraan dan terakhir bertapa brata di hutan Jati, di Desa Jati Duwur. Dulunya desa ini bernama Cangak Duwur. Artinya dataran tinggi.

Di bawah sebuah pohon beringin tua, Ki Purwo akhirnya mendapat ilham. Dia mendapat 54 lebih topeng.

“Yang menarik itu, dalam Wayang Topeng itu yang diangkat adalah cerita-cerita semasa kerajaan Daha, Wiruncana Murca dan Panji Sekartaji,” sergah Subandi, tokoh pemuda Desa Jati Duwur.

Artinya, Ki Purwo, meneruskan misi menyampaikan cerita kehidupan di zaman-zaman kejayaan sebuah kerajaan.

Kalau menurut sejumlah sejarawan, bahwa Wayang Topeng itu dimainkan dengan mengambil latar cerita Kerajaan Kanjuruhan dan Medang.

Tidak sedikit cerita yang menunjukkan daya magis Topeng Jati Duwur yang berlatar Majapahit. Banyak pula yang menyebut era Kerajaan Medang, 1090 M, sebelum Majapahit.

Salah satu tokoh penggerak pemuda Desa Jati Duwur, Gus Hakim, alias Isma Hakim Rahmat, tergerak untuk membuat acara sarasehan budaya untuk menguak tabir rentetan sejarah panjang Topeng Jati Duwur Jombang apakah benar terkait Majapahit, Medang atau di era Kerajaan Daha.

“Kita akan undang semua ahli sejarah dan kantor badan purbakala untuk menjelaskan secara detail dan keilmuan,” ujarnya.(kim)

Tags: tari topeng

Jangan sampai ketinggalan berita.



Stop Langganan

Trending Hari Ini

  • Ngantuk pasangan

    Mengapa Mudah Ngantuk Saat di Dekat Pasangan?

    3300 shares
    Share 1320 Tweet 825
  • Ini Daftar Harga Menu Makanan di Kereta Api 2022

    4065 shares
    Share 1626 Tweet 1016
  • Bisa Turunkan Kadar Asam Urat, Ini Dia Sederet Manfaat Buah Sianci Koleksi Baloga

    3022 shares
    Share 1209 Tweet 756
  • Warung Mekar Jaya, Nasi Sambelan Rp 10 Ribuan di Suhat Malang

    3006 shares
    Share 1202 Tweet 752
  • Viral, Kurir Shopee Diduga Sebar Foto Pelanggan Wanita Tanpa Persetujuan

    2913 shares
    Share 1165 Tweet 728

Info Terbaru

Ilustrasi/Bahan-bahan pokok di Pasar Kota Malang. (blok-a.com/Nashrul)
News

Harga Bahan Pokok di Kota Malang Jelang Nataru 2023/2024 Naik, Ini Harganya

10/12/2023
Hj. Sa'adah Ahmad Muhdlor bersama para juri,  melakukan penilaian tahap akhir Sido Resik di kali kaben Desa Cangkringsari, Kecamatan Sukodono.
News

Desa Wisata di Sidoarjo ini Sulap Rumah Warga Jadi Sentra UMKM Dihiasi Ribuan Lampu

byBimantara
10/12/2023
Penemuan bayi di Desa Klepu, Kecamatan Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang, Sabtu (9/12/2023).
News

Penumpang Mobil Toyota Avanza ini Diduga Jadi Pembuang Bayi di Teras Musala Sumbermanjing Wetan Malang

10/12/2023
Tangkapan layar di akun X yang menunjukan dugaan penipuan Youtuber-Musisi asal Malang (akun X)
News

Penipuan Berkedok Verifikasi Akun Sosial Media, Pelaku Diduga YouTuber-Musisi asal Malang

10/12/2023
Kecelakaan Adu Banteng di Turen Malang, Dua Pemotor Tewas
News

Kecelakaan Adu Banteng di Turen Malang, Dua Pemotor Tewas

byBimantara
10/12/2023
Load More

Logo blok-A.com Herd Millenial Indonesia ~ News, Kriminal, Peristiwa, Politik, Showbiz, Malang Raya, dan Sekitarnya

Daerah

  • Malang Raya
  • Surabaya
  • Banyuwangi

Ikuti Kami

Sindikasi Konten

logo wartaekonomi

Diverifikasi secara faktual oleh:

Dewan Pers verifikasi Blok-a.com
  • Box Redaksi
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Disclaimer
  • Hubungi Kami

© 2023 Blok-a.com - Herd Millenial Indonesia

No Result
View All Result
  • Malang Raya
  • Surabaya
  • Banyuwangi

© 2023 - Blok-a.com ~ Herd Millenial Indonesia

Close Ads X