Banyuwangi, Blok-a.com – PT KAI Daop 9 Jember sepanjang tahun 2024 mencatatkan prestasi dengan zero accident atau tanpa kecelakaan kereta api. Selain itu, tingkat ketepatan waktu operasional mencapai 99,87% untuk keberangkatan dan 97,98% untuk kedatangan.
Manajer Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menyampaikan bahwa pencapaian itu tidak terlepas dari peran vital dari sejumlah petugas.
“Mereka juga memiliki tanggung jawab yang besar dalam memastikan keselamatan operasional kereta api,” ujarnya, Kamis (13/3/2025).
Di antaranya adalah, petugas pelumas wesel (alat pemindah jalur kereta api), penjaga terowongan, penjaga perlintasan sebidang, dan pengendali operasional kereta api.
Petugas Pelumas Wesel atau Petugas Pelumasan Kebersihan Wesel (PPKW). Tugasnya terkesan sederhana, tapi berperan sangat penting dalam menjaga kelancaran perjalanan kereta api.
Mereka bertanggung jawab untuk membersihkan dan melumasi wesel dengan minyak pelumas khusus. Wesel yang kering atau berkarat dapat menyebabkan gangguan operasional, bahkan kecelakaan kereta api tergelincir, terutama di musim hujan.
“Petugas ini bekerja di berbagai stasiun, termasuk Pasuruan, Probolinggo, Rambipuji, Jember, Kalisat, dan Ketapang,” terang Cahyo Widiantoro.
Berikutnya, ada Penjaga Perlintasan Sebidang atau Petugas Penjaga Lintasan (PJL) yang juga memiliki peran yang tak kalah penting, meski sering kali dianggap sepele. Mereka bertugas menutup dan membuka palang pintu perlintasan kereta api untuk menghindari tabrakan antara kereta dan kendaraan di jalan raya.
Jika tugas ini tidak dijalankan dengan penuh tanggung jawab, bisa terjadi kecelakaan fatal yang merugikan banyak pihak. Seperti terganggunya perjalanan kereta, terjadinya kerugian material, dan terutama jatuhnya korban jiwa.
“Di wilayah Daop 9 Jember, terdapat 346 perlintasan sebidang, dengan 81 di antaranya dijaga langsung oleh petugas KAI. Sedangkan perlintasan sebidang yang dibangun oleh pemerintah, petugasnya dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) masing-masing daerah,” urainya.
Selain itu, ada pula Petugas Penjaga Terowongan dan Pengendali Operasional. Di daerah operasi 9, terdapat dua terowongan tua yang berusia lebih dari 100 tahun, yaitu di Gunung Gumitir yang menghubungkan Kabupaten Jember dan Banyuwangi.
Di setiap terowongan tersebut terdapat petugas jaga. Mereka berperan dalam memastikan kondisi jalur di dalam terowongan aman dari ancaman longsor, genangan air, atau gangguan lainnya. Petugas ini melakukan pemeriksaan rutin sebelum dan setelah kereta api melintas untuk memastikan jalur tetap aman.
Sedangkan Pengendali Operasional atau Pusat Kendali Operasional Kereta Api (Pusdalopka) berperan sebagai pusat pengendali pergerakan kereta api, mirip dengan Air Traffic Control (ATC) pada penerbangan.
Di Pusdalopka, petugas memantau setiap pergerakan kereta. Juga berkomunikasi dengan masinis, dan memastikan semua perjalanan berjalan lancar. Para personel Pusdalopka bertugas mengendalikan situasi jika terjadi gangguan operasional agar perjalanan kereta api dapat kembali normal.
PT KAI mengapresiasi peran para petugas yang bekerja di balik layar yang selalu memastikan setiap perjalanan kereta api aman dan lancar. Demikian pula, KAI Daop 9 Jember juga berkomitmen untuk terus memberikan pelatihan dan pengawasan kepada petugas tersebut.
“Hal itu guna memastikan perjalanan kereta api tetap aman, nyaman, dan tepat waktu bagi masyarakat,” pungkasnya. (kur/gni)