Surabaya, Blok-a.com – Data di Badan Pusat Statistik (BPS) Jatim, menyebutkan kunjungan Wisatawan Mancanegara ke Jatim melalui Bandara Juanda pada 2023 hingga bulan Maret mencapai 10.653 orang, naik 18 persen.
Adapun tujuan favorit dari wisatawan mancanegara saat ke Jatim yakni Taman Wisata Alam (TWA) Ijen, Taman Nasional (TN) Bromo Tengger Semeru, Kampung Warna Warni, Pulau Noko Gili, Museum Probolinggo hingga Gereja Merah.
Jatim saat ini masih menjadi tujuan wisata bagi Wisman dari banyak negara seperti Singapura, Malaysia, Australia, Timor Leste, Tiongkok, Amerika, Korea Selatan, Inggris dan Rusia.
Pemprov Jawa Timur sendiri secara masif dinilai sukses mempercepat pemulihan ekonomi bidang pariwisata.
Banyak desa berlomba lomba mengangkat potensinya melalui sektor wisata demi mempercepat peningkatan ekonomi masyarakat sekitar.
Lewat kerja keras dan kreativitas serta inovasi dari Pemerintah bersama para pelaku bisnis dan usaha wisata, Jatim berhasil mendapatkan penghargaan dalam ajang Tourism Entrepreneurial Marketing Award 2023.
Pemprov Jatim dinilai sebagai Pemerintah Daerah yang memiliki kreativitas dan inovasi dalam memperkuat pemulihan sektor pariwisata, yang digelar di Jakarta, Sabtu (17/6).
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan rasa bangganya atas penghargaan yang diraih oleh Pemprov Jatim lewat Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jatim ini.
Menurutnya, kreativitas dan inovasi dalam menarik wisatawan asing maupun mancanegara untuk berwisata di Jatim harus dilakukan lewat berbagai cara.
Salah satunya melalui digitalisasi teknologi yang memudahkan dan menjadi daya tarik awal untuk bisa menggaet para wisatwan datang langsung ke Jawa Timur.
Saat masuk nominasi di ajang Mark Plus besutan Hermawan Kartajaya, Disbudpar Jatim mengusulkan eastjava.travel, dan memenangi lomba kategori digitalisasi.
Eastjava.travel sendiri adalah sebuah website yang dapat digunakan oleh para traveler untuk mengetahui daya tarik wisata dengan teknologi panorama 360, atau virtual tour.
Virtual tour saat ini menjadi tren bagi kalangan traveler. Di mana, mereka bisa mudah mensimulasi lokasi wisata secara dekat, dengan melihat rangkaian video, gambar dan elemen multimedia lain seperti efek suara, narasi dan teks.
“Virtual Tour banyak digunakan untuk menggambarkan suasana di sebuah lokasi wisata untuk mengimajinasikan sekaligus menggambarkan berbagai video dan media berbasis fotografi dari dekat,” tegasnya.
Melalui virtual tour ini akan semakin memancing wisatawan untuk datang menikmati destinasi wisata aslinya.
Virtual tour di Jatim itu menjadi trend dan jumlahnya terus meningkat yang dilatarbelakangi pada saat pandemi.
Saat ini, teknologi digitalisasi terus dikembangkan pemanfaatanya karena orang tidak perlu keluar rumah untuk mengetahui sebuah landscape atau pemandangan secara 360 di sekitar daya tarik wisata.
“Saatnya berwisata lewat teknologi digital dengan hanya berbekal smarthphone, nuansa dan panorama daya tarik tempat wisata tersebut dapat kita nikmati,” tegasnya. (kim/bob)