Kabupaten Malang, blok-a.com – Terjadi aksi pembunuhan di Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang.
Seorang pria tua ditemukan tewas bersimbah darah di tepi jalan raya yang tak jauh dari rumahnya di Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang.
Tubuh korban bersimbah darah itu karena 7 luka sabetan senjata tajam. Diduga dia mengalami luka karena menjadi korban aksi pembacokan atau pembunuhan tetangga sendiri.
Peristiwa ini diketahui sekitar pukul 21.20 Wib, Rabu (18/10/2023) malam di Desa Ganjaran Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang.
Korban diketahui bernama Kusaeri (60) mantan ketua RT 17 RW 02 Desa Ganjaran Kecamatan Gondanglegi.
“Korban merupakan mantan ketua RT setempat dan pelakunya merupakan tetangga depan korban bernama Yadi (60) asal Gondanglegi Kulon dan menikah sama orang ganjaran,” ujar Kepala Desa Ganjaran, Ali Sadikin saat dikonfirmasi awak media lewat sambungan telpon, Rabu (18/10/2023) malam.
Dikatakan Ali, menurut pengakuan pelaku kalau dirinya punya dendam sudah 8 tahun terhadap korban. Hal ini diduga menjadi pemicu pelaku melakukan aksi pembacokan terhadap tetangganya sendiri itu.
“Pelaku punya dendam pribadi sudah 8 tahun karena pelaku menganggap korban punya ilmu yang kurang baik,” terangnya.
Lanjut, menurut pengakuan pelaku, korban dibunuh karena korban sering menabur garam di sekitar rumah pelaku. Bahkan kandang kambing pelaku juga jadi tempat tabur garam juga. Hal ini diindikasikan menjadi pemicu pelaku nekat membunuh korban.
“Korban kalau sore sering kali nabur-nabur garam di sekitar rumahnya pelaku bahkan ke kandang kambingnya, hingga ada salah satu kambingnya yang mati itu menurut pengakuan pelaku lo,” jelas Ali.
“Dan ini membuat sakit hati dan dendam sama korban, puncaknya malam ini korban dibacok hingga tewas,” sambungnya.
Sementara itu kronologinya sendiri, Ali menjelaskan, aksi itu bermula saat korban mengendarai sepeda motor pulang dari acara istighosah.
Jalanan kala itu sepi. Saat sampai di rumah korban yang berjarak 30 meter kurang lebih, tiba-tiba pelaku menghadang korban.
Aksi pembacokan itu pun terjadi. Pelaku menyabet celurit ke tubuh korban.
Celurit yang cukup besar dibacokkan ke tubuh korban hingga terkapar di tengah jalan dengan 7 luka bacokan. Korban pun tewas seketika di tempat.
“Memang saat itu di lokasi sangat sepi, warga sedang menonton acara orkesan dangdut. Kan ada warga yang membuat hajatan jadi saat kejadian banyak yang tidak mengetahuinya,” terangnya.
Sekitar pukul 21.30 Wib, ada salah satu keponakan korban menelpon ke istri Ali kalau ada pembunuhan.
“Saya langsung menuju ke lokasi dan mengamankan pelaku terus menghubungi petugas kepolisian yang saat itu juga jaga pengamanan diacara orkesan ditetangga sebelah,” pungkasnya.
Sementara Sarianto anggota TRC BPBD Kabupaten Malang yang ikut mengevakuasi korban mulai dari TKP ke kamar jenazah RSSA Kota Malang mengatakan kalau tewasnya korban karena ada 7 luka sabetan senjata tajam.

“Lukanya di leher, di punggung, di bagian hidung, di bagian mulut sampai sampai gigi korban rompal tiga, di bagian kedua tangannya, di bagian kaki sebelah kiri dan terarah di bagian perut sebelah kiri sampai usus korban terurai keluar,” ujar Sarianto saat dikamar jenasah RSSA Kota Malang.
Sementara Kapolsek Gondanglegi Kompol Pujiono saat dikonfirmasi awak media membenarkan adanya warga Desa Ganjaran Kecamatan Gondanglegi Kabupaten Malang jadi korban pembunuhan.
“Benar mas , kasus ini sudah dalam penangganan pihak Polres Malang ,” singkatnya. (mg1/bob)