Pamit Berburu Burung, Ponidi Ditemukan Tewas Gantung Diri di Pohon Kopi Tirtoyudo Malang

Evakuasi pria gantung diri di pohon kopi di Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang (blok-a/Agus)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Warga sekitar perkebunan kopi di Dusun Balearjo Desa Purwodadi Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang, digemparkan adanya kasus gantung diri.

Peristiwa gantung diri itu dilakukan oleh seorang pria bernama Ponidi warga Kecamatan Tirtoyudo Kabupaten Malang. Pria itu tewas dalam keadaan menggantung dengan baju digunakan sebagai tali yang menjerat lehernya di pohon kopi Rabu (28/4/2024). Bajunya itu ditali dengan model talu simpul hidup di lehernya.

Peristiwa penemuan mayat pria yang tewas dalam kondisi gantung diri lebih dari 3 hari ini pertama kali ditemukan oleh dua orang saksi bernama Puji Hariono (50) dan Mariono (56) warga Dusun Balearjo Kecanatan Tirtoyudo yang mencari keberadaan korban selama ini.

“Korban ditemukan sekitar pukul 09.00 oleh kedua saksi yang mencarinya di areal perkebunan kopi milik Cono warga dusun setempat,” kata Kapolsek Titoyudo AKP Soleh Mas Udi kepada awak media , Rabu (28/2/2024).

“Dan identitas korban diketahui bernama Ponidi (52) warga dusun Balearjo dan sehari-harinya merupakan petani kopi perkebunan,” sambungnya.

Diungkapkan AKP Soleh, berdasarkan keterangan pihak keluarga korban, pada hari Senin (26/2/2024) sekitar pukul 16.00. Korban saat itu keluar dari rumah pamit mengejar burung di perkebunan kopi tempat korban bekerja.

“Namun hingga pukul 19.00, korban tidak kunjung pulang ke rumah dan pihak keluarga melaporkan ke perangkat desa setempat,” tuturnya.

Akhirnya warga setempat langsung mencari keberadaan korban di perkebunan dan hutan tersebut malam itu. Satu dua hari tidak ditemukan batang hidung Ponidi. Namun akhirnya pada Rabu (28/2/2024) pagi tadi Ponidi ketemu dalam kondisi gantung diri di pohon kopi.

Mengetahui kejadian tersebut saksi langsung menghubungi keluarga dan perangkat desa
serta pihak Polsek Titoyudo.

Jenazah korban dievakuasi kerumah duka untuk pemeriksaan lebih lanjut oleh pihak Polsek Tirtoyudo dan Tim Medis Puskesmas Tirtoyudo. Hasil pemeriksaan, jasad korban saat ditemukan agak kaku. Hal ini mengarahkan dugaan bahwa korban meninggal kurang lebih sudah 3 hari.

“Hasil olah TKP, korban saat ditemukan agak kaku dan diperkirakan meninggal kurang lebih 3 hari. Jarak dari tanah hingga cabang kurang lebih tingginya 165 cm. Lanjut Jarak dari leher korban ke cabang pohon kopi kurang lebih 130 cm dan kaki tertekuk menempel tanah.” bebernya .

Ditambahkan AKP Soleh, berdasarkan keterangan dari pihak keluarga korban kalau korban mempunyai riwayat sakit gangguan mental atau Skizofrenia yang diderita kurang lebih 7 hari terahir.

“Karena tidak ada tanda tanda kekerasan pada tubuh korban dan pihak keluarga menyatakan menolak untuk dilakukannya Otopsi ( Visum Et Revertum ). Serta sudah menerimakan dan mengaggap kejadian tersebut sebagai musibah, selanjutnya pihak keluarga membuat surat pernyataan tidak menuntut pada pihak manapun,” pungkasnya.