Nelayan Hilang di Bendungan Karangkates Ditemukan Tewas, Ada Fakta Mengejutkan

Proses evakuasi nelayan tenggelam di Bendungan Karangkates, Malang. (Foto: Agus Demit)
Proses evakuasi nelayan tenggelam di Bendungan Karangkates, Malang. (Foto: Agus Demit for blok-a.com)

Kabupaten Malang, blok-a.com – Memasuki pencarian hari ketiga, nelayan hilang di Bendungan Sutami Karangkates, Kecamatan Sumberpuncung, Kabupaten Malang ditemukan tewas.

Nelayan tersebut yakni Hamit Ali Irfani (31), warga Dusun Kecopokan, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang.

Sebelumnya, pria tersebut dikabarkan hilang sejak Selasa (28/03) sekitar pukul 15.00 WIB sampai dengan 16.00 WIB.

Kepala SAR Awangga Kabupaten Malang, Budi Santoso mengatakan korban berhasil ditemukan pada Kamis (30/03/2023) sekitar pukul 14.23 WIB yang tak jauh dari titik korban dilaporkan hilang.

“Ditemukan disitu juga, jadi tidak jauh ya dari TKP, karena tidak ada arus juga,” terang Budi saat dikonfirmasi Blok-a.com, Kamis (30/03/2023).

Dikatakan Budi, proses pencarian di hari ketiga ini dilakukan dengan mengaduk air dengan alat yang sudah disiapkan.

Hal tersebut bertujuan agar tubuh korban dapat segera mengapung ke dasar permukaan.

Baca Juga: Tak Kunjung Pulang, Nelayan Asal Senggreng Diduga Tenggelam

“Pencarian hari ini melibatkan 40 personel, dengan cara mengubek-ubek air. Jadi kita pakai mesin diunyer-unyerkan sehingga terjadi ombak menjadi arus, agar lebih cepat mengapung,” jelasnya.

Budi mengatakan, saat ditemukan tubuh korban masih dalam keadaan utuh.

“Mayat tidak tersangkut, memang belum mengapung. Istilahnya di dasar kemudian dua tiga hari kemudian berat badannya meringan baru mengapung, begitu mengapung kita melihatnya lalu kita ambil,” bebernya.

Mendiang Disebut Kerap Kerasukan

Menurut keterangan Budi yang didapat dari pihak keluarga, korban tidak memiliki riwayat penyakit.

Namun, yang cukup mengejutkan, semasa hidup korban dikabarkan sering mengalami kerasukan.

Hal itulah yang diduga memicu tenggelamnya korban.

“Tidak ada tanda kekerasan, murni tenggelam. Dugaannya korban mudah kerasukan, jadi korban kerasukan di luar kesadaran dia,” imbuhnya.

Setelah dilakukan evakuasi, korban selanjutnya dibawa ke rumah duka yang tak jauh dari lokasi kejadian untuk segera dimakamkan.

Sebelumnya, korban diduga tenggelam saat mencari ikan. Kecurigaan keluarga muncul karena tak kunjung pulang.

“Biasanya jam tiga sore itu sudah pulang, tapi sampe jam empat tak kunjung pulang. Oleh ayahnya ditelpon tetapi tidak bisa,” ungkap Sumarno ketika ditemui awakmedia di lokasi kejadian, Rabu (29/03/2023).

Karena dihubungi namun tetap tak ada respon, sang ayah kemudian menghampiri korban ke Bendungan.

Namun, ia justru hanya mendapati perahu dan tas milik korban di atas perahu.(ptu/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?