Kabupaten Malang, blok-a.com – Seorang nelayan warga Dusun Kecopokan, Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung Kabupaten Malang dikabarkan tidak pulang hingga larut sore. Pria tersebut diduga tenggelam saat mencari ikan.
Nelayan itu adalah Hamit Ali Irfan (31), sebelumnya pria asal Desa Senggreng tersebut mencari ikan di Bendungan Sutami, Karangkates pada Selasa (28/03/2023) kemarin.
“Biasanya jam tiga sore itu sudah pulang, tapi sampai jam empat kok gak kunjung pulang. Oleh ayahnya ditelpon tetapi tidak bisa,” ungkap Sumarno ketika ditemui awakmedia di lokasi kejadian, Rabu (29/03/2023).
Karena di hubungi namun tetap tak ada respon, sang ayah kemudian menghampiri korban ke Bendungan. Namun, sang ayah tak mendapati anaknya, ia justru mendapati perahu dalam keadaan kosong, hanya berisikan tas milik korban.
“Tahu-tahu perahu sudah di tengah (perairan), tapi anaknya tidak ada,” ungkapnya.
Selanjutnya, sang ayah meminta bantuan kepada warga sekitar untuk membantu mencari keberadaan korban.
Setelah pencarian beberapa waktu namun tetap juga nihil, sang ayah kemudian di sarankan warga untuk meminta bantuan organisasi komunikasi radio antar penduduk (RAPI) agar pencarian disiarkan ke radio.
Tak berselang lama, pencarian korban tenggelam tersebut dibantu oleh beberapa Tim Sar dan Basarnas.
“Pencarian di mulai malam hari diberhentikan sekitar pukul 23.00 WIB. Dan dilanjutkan hari ini dari pagi sampai dengan sekarang,” jelasnya.
Disinggung terkait penyebab tenggelamnya, Sumarno tidak mengetahui penyebab secara pasti. Karena menurut keterangan yang ada, korban pergi mencari ikan seorang diri. Bahkan, saat itu di Bendungan tidak ada nelayan lain selain korban.
Namun, dari pengakuan keluarga dan warga sekitar yang diterima oleh Sumarno, Ali dikenal pandai berenang. Sejak kecil, ia sering mandi di Bendungan tersebut.
“Orangnya bisa berenang, waktu kecil juga mandinga di sungai. Makanya orang bilang gak mungkin setiap hari kan mandinya di sungai kok bisa tenggelam,” kata Sumarno.
Terpisah, Ketua SAR Awangga Kepanjen, Budi Santoso mengatakan untuk pencarian korban tenggelam, dirinya mengerahkan 70 personel, dari berbagai relawan tim sar yang di bagi menjadi 5 SRU.
“Para relawan terbagi menjadi 5 SRU, ada dua rafting, dan 3 perahu LCR,” pungkasnya.
(ptu/bob)