Kota Malang, blok-a.com – Seorang marbot Masjid Ar-Rohman di area Perum Puri Kartika Asri Kecamatan Blimbing Kota Malang bercerita pengalamannya jadi korban penyekapan sekaligus penganiayaan.
Marbot Masjid di Kecamatan Blimbing Kota Malang yang jadi korban penyekapan itu adalah Misno Widjojo (71).
Pelaku penyekapan itu adalah warga Jember yang dikenalnya beberapa hari.
Diceritakan Misno ke blok-a.com, peristiwa penyekapan itu terjadi pada Selasa (26/09/2023) lalu. Kala itu, pelaku saat 21.30 malam ke kamar tidur marbot Masjid itu. Pelaku itu bernama Andik Triono warga Jember.
“Dia curhat katanya habis ditipu orang. Lalu pelaku mengatakan kalau tidak punya apa-apa. Mau bermukim di masjid ini. Saya perbolehkan tapi di luar saja, dan langsung saya beri makan, minum, hingga sarung,” terang Misno ditemui blok-a.com di lokasi, Senin (30/10/2023).
Sejak saat itu, Misno sering didatangi pelaku. Pelaku kerap meminta uang untuk transportasi. Pertama ke rumah kerabatnya di Kecamatan Sukun. Lalu selanjutnya Misno juga meminta uang untuk ke Bali.
“Pelaku bilang kalau saudara iparnya yang tinggal di Bali meninggal dunia. Terus saya pinjami KTP pelaku, ternyata aslinya orang Kabupaten Jember,” tuturnya.
Misno pun lalu memberikan uang Rp 200 ribu. Dia berpikir positif kalau pelaku memang butuh ongkos transportasi ke rumah kerabatnya.
Selang dua hari, pelaku kembali ke Masjid Ar-Rahman menemui Misno. Pelaku awalnya berniat baik. Pelaku mengembalikan uang itu.
Namun Misno menolak, karena sudah ikhlas.
Pelaku kemudian tiba-tiba meminjam ponsel Misno. Pelaku pun lalu sembari memegang ponsel Misno, dia juga menulis di secarik kertas.
Saat Misno sudah lengah dan mengambil air putih, di saat itu pula pelaku melakukan kejahatan di kamar Misno.
Misno dibekap mulutnya. Mengunci badanya di kasur. Pelaku juga mengeluarkan pisau. Pelaku menakuti Misno di kamar yang berubah suasana jadi mencekam.
“Saat itu saya dibekap, ditindih di bagian wajah saya dibentur-benturkan ke kasur hingga tubuh saya ditarik,” kenang Misno.
Misno mencoba melepaskan diri sebenarnya. Namun usahanya gagal. Tenaga pelaku lebih kuat hingga Misno terbentur pintu dan lemari.
“Dia terus menyiksa saya. Sampai akhirnya saya pura-pura meninggal dan pingsan,” tuturnya.
Misno yang pura-pura pingsan, lalu melihat kamarnya yang sudah hening. Misno melihat ponselnya sudah hilang dan sepeda motor Honda Revo raib dibawa pelaku itu beserta STNK, dompet hingga helm marbot Masjid itu.
“Pelaku langsung kabur. Saya langsung melapor ke Polsek Blimbing. Pagi harinya saya diminta visum dan polisi langsung melakukan olah TKP,” tuturnya.
Setelah itu, polisi langsung mencari pelaku penyekapan dan penganiayaan marbot masjid di Kota Malang tersebut.
Hasilnya pelaku ternyata kabur kenarah Sidoarjo. Pelaku pun tak lama kemudian langsung diringkus Unit Reskrim Polsek Blimbing berdasarkan pelacakan ponsel Misno yang dibawa pelaku. Sementara sepeda motor korban dijaminkan ke orang untuk sarana ojek.
Kapolsekta Blimbing Kompol Octa Pandjaitan membenarkan penangkapan tersebut. Pelaku diamankan sepekan setelah beraksi, Selasa (3/10/2023) lalu. Ia dibekuk tanpa melakukan perlawanan di sebuah kamar kos di Sidoarjo.
“Saat ini pelaku sudah diamankan di Rutan Mapolsekta Blimbing. Pelaku juga sudah kami minta keterangan terkait aksi ini, dan pelaku saat berkas perkara pelaku sedang kami lengkapi. Selanjutnya kasusnya akan kami limpahkan ke Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Malang,” tandasnya. (mg1/bob)











Balas
Lihat komentar