Hilang Tiga Hari, Pencari Tawon Ditemukan Tewas di Tempat Angker Banyuwangi

Anggota Polsek Srono, Banyuwangi, bersama tim medis Puskesmas Wonosobo dan warga, saat mengevakuai jenazah Aris (51) pencari tawon yang tewas akibat jatuh dari pohon petai, Selasa (20/6/2023).(blok-a.com/Kuryanto)
Anggota Polsek Srono, Banyuwangi, bersama tim medis Puskesmas Wonosobo dan warga, saat mengevakuai jenazah Aris (51) pencari tawon yang tewas akibat jatuh dari pohon petai, Selasa (20/6/2023).(blok-a.com/Kuryanto)

Banyuwangi, blok-a.com – Seorang pencari tawon asal Dusun Krajan Baru, Desa Wonosobo, Kecamatan Srono, Banyuwangi ditemukan tewas usai tiga hari hilang, tepatnya sejak hari Sabtu (17/6/2023) lalu.

Jenazah korban Aris (50) ditemukan dalam keadaan tengkurap di bawah pohon petai, di sebuah lahan Dusun setempat yang terkenal angker.

Warga menduga sebelumnya Aris hilang karena disembunyikan makhluk halus. Pasalnya, warga mengaku telah berupaya melakukan pencarian ke sekitar lokasi tiga hari belakang. Namun tak ada satu pun yang menjumpai jasad korban.

Baru di pencarian hari ketiga yang dibantu tiga pilar Desa Wonosobo serta Linmas, akhirnya membuahkan hasil.

“Lokasi penemuan jasadnya itu terkenal wingit atau angker. Beruntung, jasad Aris berhasil ditemukan meski dalam keadaan tidak bernyawa,” celetuk Sutrisno.

Sekretaris Desa Wonosobo, Rudi Siliworo juga mengonfirmasi penemuan jenazah korban.

“Jenazah sudah ditemukan pada Selasa 20 Juni 2023 sekitar pukul 09.30 WIB di wilayah Curah Kluntung,” terangnya.

Mendapat informasi itu, Kapolsek Srono AKP Ach Junaidi SH, segera mendatangi lokasi untuk melakukan penyelidikan.

“Setelah mendapat laporan warga, Saya bersama 7 personel anggota, 3 personel Koramil Srono, 3 tim medis Puskesmas Wonosobo, Kepala Desa (Kades) Wonosobo serta Kepala Dusun (Kadus) Krajan Baru, langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP),” jelas AKP Ach Junaidi.

Ada tiga saksi yang telah memberikan keterangan. Yaitu Suliyani (41) lalu Kadus Krajan Baru Sutrisno (51) keduanya warga Dusun Krajan Baru, RT 03 RW 05, dan Muhammad Efendi (41) warga Dusun Krajan, RT 05 RW 05. Ketiganya warga Desa Wonosobo, Kecamatan Srono.

Polisi menduga korban meninggal dunia usai terjatuh dari pohon petai.

“Dari hasil olah TKP, dan pemeriksaan tim medis, korban dinyatakan meninggal dunia diduga akibat jatuh dari pohon petai. Selain itu ditemukan 4 buah petai di bawah pohon dan ditemukan bambu sepanjang 4 meter masih menyangkut di pohon petai,” bebernya.

Hasil pemeriksaan tim medis di bagian luar atas jenazah korban tidak terdapat tanda-tanda penganiayaan/kekerasan pada tubuh korban. Terdapat pendarahan luka di bagian kepala, serta luka patah tulang di bagian leher.

“Selanjutnya kami secara bersama -sama bergotong royong mengevakusi jenazah korban membawa kerumah keluarganya,” pungkas AKP Ach Junaidi. (kur/lio)