Bojonegoro, blok-a.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengatakan, jika ingin membangun peradaban maka modal utamanya adalah melalui pendidikan.
Salah satunya seperti Institut Agama Islam (IAI) Al Fatimah di Pondok Pesantren Al Fatimah Kabupaten Bojonegoro.
Kata dia tantangan ke depan sangat kompleks sehingga dibutuhkan peran banyak pihak termasuk pesantren, untuk bisa mencetak generasi yang bisa menjawab tantangan zaman, berprestasi dan berakhlakul karimah.
“Artinya lembaga pendidikan yang mengusung pesantren moderen di Bojonegoro ini harus menyiapkan para santri masuk ke perguruan tinggi lebih maksimal sebagai bagian dari penguatan membangun peradaban dunia,” kata Khofifah.
Pendidikan yang berkualitas menjadi modal utama dalam mewujudkan peradaban. Dengan dilaunchingnya IAI Al Fatimah, diharap menjadi media bagi para santri untuk bersiap menghadapi segala tantangan global, berbekal ilmu pengetahuan umum dan ilmu agama yang kuat.
“Insyaallah kedalaman ilmu keagamaan cukup kuat dan ilmu umum, berseiring dengan kedalaman ilmu agama, akan memberikan manfaat besar bagi masyarakat bangsa dan negara,” sebutnya.
Pesantren yang memiliki andil besar dalam membangun peradaban menuntut pembangunan budi pekerti atau akhlak yang luhur dan santun.
“Kalau membangun peradaban dimulai dari pendidikan, jika membangun akhlak harus memperbanyak ibadah,” jelasnya, saat meresmikan Masjid Kanzul Arsy sekaligus launching Institut Agama Islam (IAI) Al Fatimah di Pondok Pesantren Al Fatimah Kab. Bojonegoro, Sabtu (21/1) siang.
Dalam peresmian IAI Al Fatimah dilakukan penandatanganan oleh Rais Aam Syuriyah PBNU KH. Miftahul Akhyar didampingi Pengasuh Ponpes Al Fatimah KH. Dr. Tamam Syaifuddin.
Di sini Khofifah juga menyerahkan beasiswa kepada 10 santri berprestasi tingkat SMP dan 10 santri berprestasi tingkat SMA berupa tas dan uang tunai senilai Rp. 500.000 untuk untuk masing-masing siswa tingkat SMP dan Rp. 1.000.000 untuk masing-masing siswa tingkat SMA.
Salah satu penerima beasiswa SMA, Nabella Yunita Sari (18) kelas XII mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Khofifah dan pihak pesantren yang memberikan beasiswa pendidikan kepadanya.
“Terima kasih ibu Khofifah dan pengurus pondok yang sudah memperhatikan pendidikan untuk saya dan teman-teman,” ungkapnya.
Sekadar informasi, Masjid Kanzul Arsy Ponpes Modern Al Fatimah Bojonegoro dibangun di atas tanah seluas 2.000 M² dan luas bangunan 1.009 M².
Masjid ini dibangun sebagai wujud syukur dari seluruh keluarga besar Ponpes Modern Al Fatimah Bojonegoro.
Selain itu, Masjid Kanzul Arsy didirikan agar mampu menampung kapasitas jamaah yang lebih besar.
Peresmian Masjid Kanzul Arsy dan launching IAI Al Fatimah diawali dengan acara Ngaji Kebangsaan yang menjadi upaya menanamkan nasionalisme agar tidak tergerus radikalisme melalui perpaduan dakwah islam.(kim/lio)
Discussion about this post