Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Ajak Masyarakat Turut Jaga Ketahanan Energi Nasional

Foto : PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI sosialisasi ketahanan energi nasional di Blitar. (Foto : Fajar/blok-a.com)
Foto : PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Wakil Ketua Komisi VI DPR RI sosialisasi ketahanan energi nasional di Blitar. (Foto : Fajar/blok-a.com)

Blitar, blok-acom – PT Pertamina Hulu Energi (PHE), selaku Subholding Upstream, berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional melaksanakan program sosialisasi kepada warga Blitar dengan tema “Peran Pertamina Hulu Energi Untuk Menjaga Ketahanan Energi Nasional”.

Kegiatan yang dilaksanakan, Sabtu (10/06/2023) tersebut, mendapatkan antusiasme warga Blitar. Hal ini terbukti dengan kehadiran peserta sosialisasi sejumlah 100 persen dari undangan yang disebarkan.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, anggota DPR RI Komisi VI sekaligus Ketua DPD Golkar Jawa Timur, M Sarmuji.

Dalam sambutannya Sarmuji berharap masyarakat dapat memahami strategi PT PHE demi tercapainya ketahanan energi.

“Saya berharap masyarakat mengerti dan sejalan akan pentingnya ketahanan energi serta peran mereka dalam mendukung Visi dan Misi PT PHU,” kata Sarmuji.

Lebih lanjut Wakil Ketua Komisi VI DPR RI ini menyampaikan, dalam rangka mendukung Green Strategy Holding, PHE tentunya berupaya untuk melakukan berbagai macam program dekarbonisasi. Salah satunya melalui pemanfaatan sumber energi gas sebagai energi transisi yang rendah emisi dan ramah lingkungan.

“Hal ini tercermin dari project gas yang telah onstream, seperti Jambaran Tiung-Biru (JTB) di Jawa Timur dan temuan potensi cadangan gas melalui pengeboran sumur eksplorasi di beberapa wilayah Indonesia,” pungkasnya.

Sementara, Eviyanti Rofraida, Senior Manager External Communications and Stakeholder Relations PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) mengatakan, selaku Subholding Upstream, PHE berperan sebagai kontributor utama produksi migas nasional.

Pada tahun 2022, PHE memberikan kontribusi sebesar 68 persen produksi minyak nasional dan 34 persen produksi gas nasional.

“Berdasarkan data Rencana Umur Energi Nasional (RUEN), bauran komposisi energi akan berubah perlahan hingga tahun 2050 dimana energi baru terbarukan akan mendominasi kebutuhan energi nasional,” jelasnya. (jar)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?