Wabup Gresik Tinjau Irigasi Perpipaan di Bawean, Tekankan Distribusi Bantuan Tepat Sasaran

Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif tinjau irigasi perpipaan di Pulau Bawean hasil kolaborasi antara Dinas Pertanian dan TNI AD.(Istimewa)
Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif tinjau irigasi perpipaan di Pulau Bawean hasil kolaborasi antara Dinas Pertanian dan TNI AD.(Istimewa)

Gresik, blok-a.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik terus tancap gas dalam mendukung kesejahteraan petani. Salah satunya lewat program irigasi perpipaan di Pulau Bawean yang jadi hasil kolaborasi antara Dinas Pertanian dan TNI AD.

Wakil Bupati Gresik, dr. Asluchul Alif, turun langsung ke lokasi dan menekankan pentingnya distribusi bantuan yang tepat sasaran. Ia meminta agar kelompok tani dan gabungan kelompok tani (gapoktan) duduk bareng untuk menyamakan data dan kebutuhan di lapangan.

“Kami tidak ingin ada petani yang dirugikan. Kalau satu kali tanam butuh 25, ya harus dikasih 25. Saya minta gapoktan dan poktan saling terbuka. Kalau ada salah dari OPD, ayo kita benahi bareng-bareng,” ujar Wabup Alif saat meninjau lokasi irigasi di Desa Kepuhteluk.

Program irigasi ini mencakup 12 desa di Kecamatan Tambak dan Sangkapura. Total panjang pipanya lebih dari 39 kilometer dan memanfaatkan 12 titik sumber air. Luas lahan yang kini bisa terairi mencapai 646 hektare.

Di Desa Kepuhteluk, dua sumber air utama, yakni Sungai Pataroman dan Rebe-rebe, sudah dimanfaatkan maksimal. Dari anggaran Rp470 juta, sistem irigasi ini mampu mengaliri 50 hektare sawah secara kontinyu, bahkan di musim kemarau.

Dampaknya, Indeks Pertanaman (IP) naik dari 1,4 jadi 1,8. Produktivitas padi pun ikut terdongkrak, dari 5,4 ton/hektare jadi 6,4 ton/hektare.

Tak hanya soal irigasi, Wabup juga menyoroti distribusi pupuk bersubsidi. Ia mengingatkan agar tidak ada praktik jual-beli yang menyimpang.

“Saya titip teman-teman petani. Kalau pupuk kurang, bilang. Tapi jangan dijual kalau ada lebihan. Itu harus dikasih ke petani lain yang kekurangan. Urusannya harus betul,” tegasnya.

Sementara itu, Wawan dari Gapoktan mengakui distribusi pupuk sempat tersendat karena cuaca ekstrem.

Namun ia memastikan ke depan pihaknya siap memperbaiki distribusi agar tidak ada petani yang kekurangan pupuk di musim tanam berikutnya.(ivn/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?