Kaleidoskop Sutiaji: Bawa Ekonomi Kota Malang Tumbuh Tinggi Meski Pandemi Covid-19

pameran umkm
Wali Kota Malang Sutiaji bersama Ketua Dekranasda Kota Malang, Widayati Sutiaji meninjau Dekranasda Fest 2022 dan Festival Mbois 7. (istimewa)

Kota Malang, blok-a.com – Pertumbuhan ekonomi Kota Malang di era Sutiaji bisa dibilang cukup baik.

Meskipun masa jabatannya sempat dihantam Covid-19, nyatanya perekonomian Kota Malang masih dapat tumbuh 6,23 persen pada tahun 2022.

Angka ini menjadi yang paling tinggi, setidaknya dalam periode 25 tahun terakhir.

Apa rahasia Kota Malang di era Sutiaji sampai mencapai pertumbuhan angka tersebut?

Wali Kota Malang, Sutiaji menjelaskan, pertumbuhan ekonomi tahun 2022 itu salah satu faktor besarnya karena Pemkot Malang menangkap kesempatan saat Pandemi Covid-19.

Dalam sebuah wawancara, dia menjelaskan. Pada awal 2022 ia meminta ke tenaga ahli untuk menganalisa apa yang bisa dikembangkan guna meningkatkan perekonomian warga Kota Malang.

“Ketika pandemi Covid-19 saya minta kepada tenaga ahli saya minta di-tracing ya demand apa yang mengalami penurunan drastis dan demand apa yang mengalami permintaan drastis,” kata Sutiaji.

Orang nomor satu di Kota Malang itu lalu menemukan hasilnya. Kekuatan ekonomi warga Kota Malang itu adalah UMKM. Saat pandemi Covid-19 sedang mengganas, warga Kota Malang mulai bisnis kecil-kecilan atau UMKM.

“Ternyata ada satu sisi saat Covid-19, justru ekonomi berbasis UMKM yang meningkat. Produk-produk apa itu? termasuk produk frozen, Itu akhirnya kita kembangkan,” kata dia.

Pemkot Malang pun mencoba untuk menganalisa permasalahan yang terjadi untuk mengembangkan geliat UMKM. Hasilnya, dia menemukan produk pelaku UMKM di Kota Malang ini kala itu belum ketemu.

“Jadi itu ada titik temu dan alhamdulillah di 2022 itu di angka 6,32 persen,” tuturnya.

Perkembangan Ekonomi Kota Malang di UMKM Kala Covid-19

Kala pandemi Covid-19 tahun 2020, jumlah UMKM di Kota Malang masih di angka 12.900 unit.

Sementara pada 2022 terdapat peningkatan pesat pada jumlah UMKM, yakni mencapai 19.873. Data tersebut berasal dari Diskopindag Kota Malang.

Kabid UMKM Diskoperindag Kota Malang, Faried Suaidi menjelaskan peningkatan jumlah pelaku UMKM itu karena banyaknya warga beralih menjadi pengusaha saat pandemi Covid-19.

“Iya mas benar itu karena ya pandemi Covid-19 kan jadi kerjaan sulit banyak yang buka usaha,” kata dia.

Banyaknya warga Kota Malang yang membuka usaha di kala pandemi juga karena kemudahan kepengurusan perizinan yang diberikan Pemkot Malang.

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?