Sidoarjo, blok-a.com – Proyek swakelola senilai Rp250 juta bersumber dari APBDes Desa Bakungtemenggungan, Kecamatan Balongbendo, Sidoarjo 2023 berupa Tembok Penahan Jalan (TPJ) di Dusun Ciro Wetan, desa setempat, diborongkan pada pihak ketiga.
Selain diborongkan pada pihak ketiga, proyek juga dilaksanakan menggunakan material dan pondasi dari bekas bangunan TPJ yang lama.
Kepala Urusan Kesejahteraan (Kasi Kesra) Desa Bakungtemenggungan, Zakaria mengatakan, proyek TPJ yang berlokasi di Dusun Ciro Wetan sepanjang 103 m3 (meter kubik) itu dilaksanakan menggunakan dana talangan dari kontraktor. Sementara anggaran pembangunan proyek TPJ yang tersimpan pada Rekening Kas Desa (RKD) pencairanya masih menunggu proyek selesai 100 persen.
“Pelaksanaan proyek itu menggunakan dana talangan dari pemborong,” kata Zakaria, saat ditemui blok-a.com di sebuah Warkop di Dusun Ciro Kulon beberapa waktu lalu.
Ia juga menuturkan, bahwa pembangunan proyek TPJ tersebut dilaksanakan sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang pekerjaan dilakukan beberapa tahap.
Di antaranya pekerjaan pondasi dengan volume lebar 50cm, tinggi 50 cm, sedangkan pekerjaan pemasangan batu belah dengan volume, lebar bawah 50 cm, lebar atas 30 cm dan tinggi 90 cm.
“Saya sering berada di lokasi proyek itu hanya ingin memastikan apakah pekerjaan dilaksanakan sesuai RAB atau tidak. Dan kayaknya pekerjaan dilaksanakan sesuai dengan RAB,” tuturnya.
Sementara itu, Gunawan alias Cakel salah satu tukang proyek TPJ yang berlokasi di Dusun Ciro Wetan menjelaskan, bahwa lokasi bangunan TPJ tersebut sebelumnya sudah terdapat bangunan TPJ yang diperoleh desa dari Corporate Social Responsibility (CSR) salah satu perusahaan yang ada di desanya.
“Bangunan TPJ lama itu kan dibongkar lalu dibangun TPJ baru Mas,” jelas pria yang akrap disapa Cakel, saat ditemui blok-a.com di Warkop miliknya, Selasa (25/7/2023) malam lalu.
Menurutnya, setengah dari volume pondasi sepanjang kurang lebih 100 meter tersebut tidak seluruhnya dipasang pondasi baru.

Pekerjaan pondasi baru dilaksanakan berkisar setengah dari volume panjang bangunan.
“Pasangan pondasi barunya sekitar setengah lah Mas, dan itu sebelah utara. Dan yang sebelah selatannya menggunakan pondasi bekas bangunan TPJ yang lama,” jelasnya.
Selain itu, Gunawan juga menuturkan, pasangan batu belah pada proyek TPJ yang nilai anggarannya sebesar Rp250 juta tersebut sebagian menggunakan material batu belah bekas hasil pembongkaran bangunan TPJ lama.
“Tinggi pasangan batu belah pada bangunan TPJ lama itu sekitar 50 cm. Dan bekas bongkaran batu belah itu di pasangkan kembali pada proyek TPJ yang baru itu Mas,” pungkasnya.(jum/kim)