Kabupaten Malang, blok-a.com – Pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap berlangsungnya program Makan Bergizi Gratis (MBG). Guna mitigasi kasus keracunan massal yang sempat terjadi di wilayah Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Hal tersebut diungkapkan oleh Deputi Bidang Diseminasi dan Media Informasi, Kantor Komunikasi Kepresidenan, Noudhy Valdryno saat berkunjung ke SPPG Abd Saleh, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Jumat (17/1/2025).
Ia mengatakan, bahwa evaluasi MBG akan terus dilakukan guna menyukseskan program nasional Prabowo Subianto. Termasuk menjaga kecukupan gizi dari menu makanan itu sendiri.
“Untuk menu tentunya kami kembalikan kepada angka kecukupan gizi. Nah, ini kenapa Badan Gizi Nasional berkomitmen di setiap titik SPPG sudah ada satu ahli gizi. Jadi supaya variasinya menu tetap ada dan menjaga anak-anak kita terus excited menerima makanan,” kata Noudhy kepada awakmedia, Jumat (17/1/2025).
Terkait mitigasi terjadinya keracunan massal, ia mengatakan bahwa, Badan Gizi Nasional akan menyiapkan ahli gizi untuk memastikan kelayakan makanan yang akan didistribusikan kepada anak-anak.
“Nanti di setiap titik SPPG akan ada analisa sampel supaya tahu kalau ada kasus seperti itu apa penyebabnya, dan nanti menjadi acuan supaya ke depannya tidak terjadi hal yang sama,” jelasnya.
Kendati demikian, Noudhy menyebut, sejauh ini SPPG di Malang ini sangat bersih dan berjalan efektif. Ia berharap, kedepannya akan terus lebih baik guna menciptakan generasi emas 2045.
“Kami lihat tadi di SPPG Malang ini lanjurnya sangat bersih. Kami dukung semuanya supaya lancar dan semua anak bisa menerima makanan dengan kondisi baik,” pungkasnya.
Perlu diketahui sebelumnya, kasus keracunan massal sempat terjadi di SDN Sukoharjo, Jawa Tengah, pada Kamis (16/1). Kasus tersebut diduga terjadi setelah para siswa menyantap menu makan bergizi gratis.
Diduga, para siswa keracunan massal setelah menyantap ayam goreng dari program MBG kurang matang. (ptu/gni)