Banyuwangi, blok-a.com – Komisi II DPRD Banyuwangi desak Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat tekan angka pengangguran yang kian tinggi.
Sekretaris Komisi II, Ali Mustofa mengungkapkan, ada ribuan pengangguran di Kabupaten Banyuwangi. Jika pemerintah tidak mampu menekan angka pengangguran, jumlahnya akan semakin meningkat.
“Pada tahun 2023 ini, tercatat jumlah pengangguran di Banyuwangi sebanyak 49 ribu lebih. Jika hal ini dibiarkan, makanya Pemerintah harus memperhatikan, agar angka pengangguran tidak meningkat,” kata Ali Mustofa ketika dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (16/10/2023).
Ali Mustofa menegaskan, ini adalah jumlah yang sangat besar. Maka dari itu, pihaknya meminta kepada Pemkab Banyuwangi untuk segera turun tangan.
“Jumlah pengangguran yang cukup besar ini harus menjadi perhatian pemerintah, dan ini menjadi Pekerjaan Rumah (PR) yang harus di tuntaskan oleh bupati,” tegasnya.
Terungkapnya jumlah angka pengangguran itu, kata Ali Mustofa, ketika pihaknya menggelar rapat kerja dengan Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Perindustrian Banyuwangi.
Program Pelatihan Tenaga Kerja
Solusinya, sambung Sekretaris Komisi II DPRD Banyuwangi, Pemerintah Kabupaten Banyuwangi harus memprioritaskan pekerjaan baru bagi warga Banyuwangi. Didamping itu Pemerintah memperbanyak program pelatihan tenaga kerja yang banyak dibutuhkan.
“Harapan kami, pada tahun 2024 mendatang, memiliki target yang jelas, kira-kira langkah apa yang harus dilakukan agar jumlah pengangguran bisa berkurang,” ucapnya.
Selain itu, Pemkab Banyuwangi harus memperhatikan warga yang telah mengikuti latihan kerja di Balai Latihan Kerja (BLK) Muncar, untuk dibina, sehingga mampu membuka lapangan kerja baru.
“Warga yang sudah melakukan pelatihan kerja, harus dibina, dan mampu mendapatkan kerja sesuai dengan bidangnya,” tandasnya.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Banyuwangi, tingkat pengangguran di Banyuwangi pada tahun 2019 mencapai 4,08 persen. Angka itu naik cukup signifikan dibanding tahun 2018 yang hanya 3,67 persen.
Sejak saat itu, tingkat pengangguran terus melonjak naik. Tahun 2020 menjadi 5,34 persen kemudian tahun 2021 naik menjadi 5,42 persen.
Hal tersebut dipengaruhi pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyak warga harus kehilangan pekerjaan karena pemutusan hubungan kerja (PHK).
TPT Banyuwangi tahun lalu kembali menurun menjadi 4,26 persen. Secara rinci, penduduk usia kerja di Banyuwangi mencapai 1.297.556 jiwa. Sedangkan penduduk yang masuk kategori angkatan kerja sebanyak 934.242 jiwa dan yang bukan angkatan kerja 363.314 jiwa. (ras/lio)