Kota Malang, blok-a.com – Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Malang, Bayu Rekso Aji menilai rencana satu arah Kayutangan harus dilakukan uji coba dulu.
Bayu menilai uji coba ini perlu dilakukan untuk menunjukan dampak kebijakan satu arah Kayutangan di Kota Malang.
Sekadar diketahui, rencana satu arah Kayutangan ini menuai banyak pro dan kontra. Beberapa warga menyebut rencana itu akan menyebabkan kemacetan hingga ada yang memasang banner atau spanduk. Sementara Pemkot Malang melalui Dishub Kota Malang menyebut rencana ini bakal mengurai kemacetan di sejumlah titik.
“Kami lihat ini perlu adanya uji coba. Biar tahu bagaimana dampaknya. Jika dampaknya banyak yang negatif ya kami dorong agar dievaluasi. Kalau positif ya layak diteruskan,” tutur Bayu ke blok-a.com, Selasa (31/1/2023).
Rencananya satu arah Kayutangan ini bakal dilakukan ujicoba pada pertengahan Februari 2023 mendatang dan dilakukan satu bulan kurang lebih.
Menurut Bayu, mayoritas warga sebenarnya tidak menolak satu arah Kayutangan. Bayu ikut dalam beberapa sosialisasi terkait satu arah Kayutangan.
Dia menjelaskan warga tidak menolak dan hanya memberikan beberapa saran untuk rencana satu arah Kayutangan. Contohnya adalah memberikan rambu di depan gang masuk agar tidak dilalui kendaraan.
“Menolaknya itu gak signifikan kok. Cuma ada beberapa saran seperti masang rambu-rambu saja,” ujarnya.
Dia juga menambahkan bahwa rencana satu arah Kayutangan ini berdasarkan hasil kajian.
“Iya ini sudah berdasarkan kajian. Makannya untuk mengetahui dampaknya langsung harus dilakukan uji coba, kata dia.
Sementara itu, setelah satu bulan uji coba Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Malang ini berjanji akan mengawal dampak dari satu arah Kayutangan ini.
“Iya kami akan kawal untuk evaluasi makannya harus diuji coba dulu,” tutupnya.
Skema Satu Arah Kayutangan
Berikut adalah skema satu arah Kayutangan yang ramai dibicarakan masyarakat Kota Malang.
Masih banyak masyarakat yang bingung terkait skema satu arah Kayutangan yang dilakukan uji coba oleh Pemerintah Kota Malang.

Saat dikonfirmasi, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, membeberkan terkait skema satu arah.
Berdasarkan denah yang diberikan oleh Widjaja, jalan yang dibuat satu arah meliputi Jalan Jend. Basuki Rahmat, Jalan Brigjend. Slamet Riyadi, Jalan Kahuripan, Jalan Brawijaya, Jalan Majapahit, Jalan Arjuno, dan Jalan Bromo.
Untuk Jalan Jend. Basuki Rahmat dari Alun-alun Kota Malang dibuat satu arah ke utara menuju perempatan Rajabali pengendara akan diarahkan ke timur dan barat menuju Jalan Kahuripan dan Jalan Semeru.
Masih di jalan yang sama, dari arah utara (PLN Kota Malang) menuju selatan ke perempatan Rajabali dan diarahkan ke timur dan barat menuju Jalan Kahuripan dan Jalan Semeru.
Kemudian Jalan Semeru juga hanya menuju ke barat. Nantinya pengendara bisa berbelok menuju Jalan Arjuno dan bisa juga lanjut lurus menuju Stadion Gajayana.
Jalan Arjuno dibuat satu arah menuju ke Jalan Kawi.
Jalan Bromo juga dibuat hanya satu arah menuju ke utara ke Jalan Buring dan Jalan Brigjend. Slamet Riyadi.
Untuk Jalan Brigjend. Slamet Riyadi, dibuat satu arah menuju pertigaan PLN Kota Malang.
Jalan Kahuripan dibuat satu arah menuju ke timur saja. Namun, saat di perempatan pengendara bisa menuju ke Jalan Brawijaya dan Jalan Belakang RSU.
Jalan Brawijaya juga dibuat satu arah menuju ke selatan saja menuju Jalan Majapahit.
Kemudian yang terakhir, Jalan Majapahit. Jalan ini dibuat satu arah menuju selatan lalu berbelok ke timur menuju Jalan Merdeka Timur.
Itulah skema satu arah Kayutangan yang akan dilakukan uji coba Februari 2023.
Pendapat Warga Satu Arah Kayutangan
Rencana satu arah di jalan Basuki Rahmat atau koridor Kayutangan Heritage mendapat respon dari masyarakat sekitar.

Respon itu berupa kurangnya sosialisasi terkait rencana satu arah. Ketua RW 09 Kelurahan Kauman, Edy Hermanto menjelaskan masih banyak warganya yang kebingungan terkait rencana itu.
Pasalnya pihak Pemkot Malang menurutnya kurang sosialisasi terkait bagaimana nanti satu arah di Jalan Basuki Rahmat ditedaojan.
“Warga itu bingung arahnya mau seperti apa. Jangan sampai terlalu muter-muter. Sosialisasikan yang benar. Terutama warga setempat dengan merata,” kata dia.
Dia menambahkan, jika memang satu arah warganya sebenarnya tidak mempermasalahkan. Namun takutnya akan ada kemacetan di ruas jalan lainnya seperti di Jalan Semeru atau Kahuripan.
“Kalau di sini ya gak masalah. Tapi macetnya ke daerah lain takutnya. Makannya perlu disosialisasikan,” paparnya.
Sementara itu, Ketua RW 10, Guntur menjelaskan, warganya banyak yang tidak setuju akan rencana itu.
Sebab warga RW 10 kurang paham satu arah yang bakal diterapkan nantinya seperti apa. Sosialisasi belum dilakukan secara maksimal di warga RW 10.
Akhirnya warga takut jika satu arah Kayutangan diterapkan maka akan potensi kemacetan bertambah di persimpangan Jalan Kawi atau biasa dikenal pertigaan Es Talun.
“Akhirnya ketakutan warga itu terjadi kemacetan luar biasa,” ujarnya.
Dampaknya, saat macet luar biasa itu pengguna jalan akan lewat jalan kampung sebagai jalur alternatif.
“Ya nanti Kampung Kayutangan ini jadi jalan alternatif kan gak bagus,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengklaim, rencana satu arah ini bertujuan untuk memecah kemacetan.
“Alasannha kami memilih satu arah sangat teknis sudah dihitung berdasarkan tingkat kejenuhan lalu lintas,” tuturnya.
Widjaja pun mengaku sudah melakukan sosialisasi ke tiga kelurahan yang terdampak kebijakan satu arah.
“Kami juga masih menampung masukan masyarakat,” kata dia.
Untuk penerapan uji coba satu arah Kayutangan sendiri, Widjaja berencana akan menerapkannya pada pertengahan Februari 2023 mendatang.
“Insyallah akan kami mulai Februari minggu kedua,” tutupnya.
(bob)
Discussion about this post