Mojokerto, blok-a.com – Upaya pemerintah Kabupaten Mojokerto untuk menurunkan angka stunting di wilayahnya terus dilakukan. Salah satunya lewat program Selasa Sehat Turunkan Stunting (Sehati).
Kali ini program Sehati digelar di Balai Desa Lakardowo, Kecamatan Jetis, Selasa (11/7/2023), yang dihadiri Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mojokerto dr Ulum Rokhmat Rokhmawan, Kepala DP2KBP Kabupaten Mojokerto, Camat Jetis, Ketua TP PKK Jetis, dan Kepala Desa Lakardowo serta Ibu-ibu dari balita desa setempat.
Bupati Mojokerto memberikan edukasi secara langsung kepada ibu balita di Balai Desa Lakardowo dan menekankan bahwa upaya untuk menurunkan stunting bisa dilakukan sejak awal. Yakni mencegah anemia dan kekurangan darah pada remaja putri.
Selain itu juga memastikan kesehatan calon pengantin yang akan hamil dan menjadi calon ibu, serta memaksimalkan pertumbuhan anak dari usia 0- 6 tahun.
Baca Juga: Melihat Republik Lele, Beternak Ikan dengan Market Tertinggi – Bisa Cegah Stunting
“Semuanya memang harus kita awasi dari awal. Kalo ingin anak pintar, Ibu hanya punya waktu dari bayi hingga 6 tahun sebagai waktu terbaik memaksimalkan pertumbuhannya. Ini semua bisa diwujudkan apabila anak cukup gizi dan pertumbuhan badannya sesuai grafik,” jelasnya.
”Stunting merupakan kondisi gagal tumbuh pada balita, karena kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang. Stunting ini sudah diwarning untuk kita semua, sebab dampak dan bahayanya dapat mempengaruhi tingkat kecerdasan hingga 20 persen di bawah standar,” tambahnya.
Masih menurut Ikfina, bahwa kasus stunting tentunya tidak baik bagi masa depan generasi bangsa Indonesia.
Anak-anak balita grafik pertumbuhannya harus terpantau dan sesuai dengan buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak).
Maka dari itu ibu dari balita harus meningkatkan kualitas kesehatan, terlebih terhadap balita penderita Stunting.(st1/lio)