DPRD Desak Bupati Blitar Segera Realisasikan Proyek Prioritas yang Sudah Dianggarkan

Kondisi Jalan Nanas menuju tempat Wisata Kali Kebo Wisata Puspa Jagad yang ditanami pohon pisang oleh warga Dusun Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar. (blok-a.com/Fajar)
Kondisi Jalan Nanas menuju tempat Wisata Kali Kebo Wisata Puspa Jagad yang ditanami pohon pisang oleh warga Dusun Tegalrejo Desa Semen Kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar. (blok-a.com/Fajar)

Blitar, blok-a.com – Di Kabupaten Blitar, akhir-akhir ini, marak aksi menanam pohon pisang di tengah jalan. Hal ini sebagai bentuk akumulasi kekecewaan warga kepada Pemerintah Kabupaten Blitar, karena sudah bertahun-tahun jalan rusak tidak segera diperbaiki.

Jalan rusak dan aksi warga tersebut, terjadi di wilayah Blitar Selatan seperti, di Kecamatan Wates, Bakung, Panggungrejo, Wonotirto, Sutojayan dan Kecamatan Kademangan. Kemudian di wilayah Blitar Utara di Kecamatan Ponggok, Srengat, Nglegok, Kanigoro dan terakhir beberapa hari yang lalu di Desa Semen, Kecamatan Gandusari.

Aksi menanam pohon pisang di tengah jalan di beberapa wilayah tersebut, mendapat sorotan Ketua DPRD Kabupaten Blitar, Suwito.

Menurut Suwito, Pemerintah Kabupaten Blitar harus memberikan perhatian yang khusus kepada daerah-daerah yang memiliki potensi yang berefek domino terhadap ekonomi, kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: Sengkarut Pembangun Jalan Rusak Hingga Ditanam Pisang di Blitar

“Yang seperti ini, yang harus  ada perhatian serius. Sehingga prioritas dari anggaran yang terbatas tentunya harus diarahkan ke titik-titik yang seperti ini,” kata Suwito, Senin (10/7/2023).

Suwito menandaskan, sebagaimana yang telah disampaikan di dewan itu sebetulnya secara aspirasi, yang seperti ini bagian dari visi misi bupati.

“Karena ini obyek wisata, terutama pantai ya. Apalagi seiring dengan pembangunan Blitar Selatan. Ini justru bukan hanya prioritas, tapi super prioritas. Sehingga dorongan kita agar yang seperti ini diutamakan. Karena menyangkut kenyamanan orang berwisata,” tandasnya.

Ditambahkannya, inilah sumber produktif secara ekonomi.

“Karena jika ini nanti bisa memberikan kenyamanan pengunjung, dari situlah efek domino itu akan ada,” imbuhnya.

Terkait banyaknya jalan yang rusak, menurut Suwito, pemerintah daerah harus menyadari ketidak mampuan APBD, untuk itu yang pertama pemkab harus minta bantuan ke provinsi dan pusat. Kedua fokus pemanfaatan kemampuan yang ada.

“Itu harus difokuskan ke yang produktif. Kemudian akses ekonomi, contohnya untuk mengangkut tebu kan memerlukan akses jalan. Nah disitu kira-kira fokusnya. Dan karena kemampuan keuangan kita terbatas, sehingga perlu upaya-upaya mendekati provinsi dan pusat,” ujarnya.

Ketua DPDR Kabupaten Blitar mendorong pemerintah daerah agar proyek yang sudah dianggarkan segera ditenderkan

“Yang sudah dianggarkan ini loh  yang harus segera direalisasikan. Supaya segera dinikmati manfaatnya oleh masyarakat. Anggaran APBD kita itu Rp 300 miliar lebih lo untuk perbaikan jalan,” pungkasnya. (jar/lio)

Kirim pesan
Butuh bantuan?
Hai, apa kabar?
Apa yang bisa kami bantu?