Blitar, blok-a.com – Bupati Blitar Rini Syarifah melakukan peletakan batu pertama pembangunan Pasar Sidorejo Patok Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar, Kamis (14/09/2023).
Pembangunan Pasar Sidorejo Patok tersebut melalui Dana Tugas Pembantuan Kementerian Perdagangan Republik Indonesia Tahun 2023.
Hadir dalam acara tersebut, Anggota Forkopimda, Kepala BPN Kabupaten Blitar, anggota Komisi 2 dan 3 DPRD Kabupaten Blitar, Sekretaris Daerah Kabuoaten Blitar, Kepala OPD terkait, Camat Ponggo beserta Forkopimcam, dan Kepala Desa Sodorejo beserta perangkat.
Dalam sambutannya, Bupati Blitar Rini Syarifah menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Perdagangan Republik Indonesia yang telah menyetujui usulan Pemkab Blitar.
“Sehingga pada tahun 2023 ini Kabupaten Blitar mendapatkan Alokasi Dana Tugas Pembantuan untuk pembangunan Pasar Sidorejo Patok ini,” kata Rini Syatifah.
Pasar Sidorejo Patok ini, merupakan pasar rakyat yang memiliki fungsi juga sebagai Sub Terminal Agribisnis (STA) yang merupakan sarana pemasaran yang dibangun secara spesifik untuk melayani dan melaksanakan kegiatan distribusi dan pemasaran hasil pertanian petani atau pelaku usaha pertanian dari sumber produksi ke lokasi tujuan pemasarannya.
“Hasil pertanian yang diperdagangkan di Pasar Sidorejo Patok ini, antara lain buah buahan seperti Nanas, Pepaya, Pisang, dan Kelapa, serta sayur sayuran seperti Bayam, Kangkung, Kubis, Kentang dan lain-lain, yang nantinya akan di kirim ke pasar rakyat yang ada di wilayah Kabupaten Blitar maupun di luar Kabupaten Blitar seperti Jawa Tengah, Jawa Barat maupun DKI Jakarta,” papar Rini Syarifah.
Lebih lanjut Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar menandaskan, dengan dikembangkannya Pasar Sidorejo Patok ini, diharapkan mampu meningkatkan pengelolaan pasokan hasil pertanian yang memenuhi syarat kualitas, kuantitas, kontinuitas dan harga produk hasil pertanian yang pantas diterima baik oleh petani maupun konsumen.
Selain itu juga diharapkan mampu mempercepat laju perputaran perekonomian masyarakat di Kabupaten Blitar.
“Sekali lagi, mudah-mudahan dengan hadirnya pasar ini menjadi semangat kita semua untuk mendongkrak ekonomi menuju Masyarakat Blitar yang Sejahtera,” tandasnya.
Terkait isu pangan saat ini khususnya beras, Mak Rini minta masyarakat tidak perlu panik. Meskipun harga beras dalam dua minggu terakhir ini ada kenaikan, namun di Kabupaten Blitar masih cenderung stabil.
“Informasi yang saya terima dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan, di Pasar Wlingi dan Lodoyo untuk harga beras medium ada di kisaran Rp.11.500 – Rp.12.000 per kilogram dan beras yang premium di kisaran harga Rp.12.500 – Rp.13.000 per kilogram,” jelasnya.
Stok beras di Kabupaten Blitar sampai dengan akhir tahun dipastikan masih aman.
“Saya minta bapak/ibu dalam rangka menjaga ketahanan pangan ini, hendaknya pekarangan rumah jangan dibiarkan terbengkalai. Manfaatkan dengan menanam sayur, bumbu dapur dan tanaman produktif lainnya untuk mencukupi kebutuhan pangan sehari-hari,” pintanya.
Kepada Tim Pengendali Inflasi Daerah Kabupaten Blitar agar tetap waspada dan tetap aktif melakukan pemantauan dan pengendalian terhadap fluktuasi harga bahan pangan dan ketersediaan bahan pokok penting yang ada di pasaran.
“Ini untuk menjaga agar kebutuhan masyarakat Kabupaten Blitar tetap tercukupi dengan harga yang cukup terkendali baik dari produsen pertanian maupun konsumen,” tandasnya.
Kepada penyedia pembangunan Pasar Sidorejo Patok Mak Rini berharap agar melaksanakan pembangunan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan dengan kualitas yang baik, dan juga kepada konsultan pengawas pembangunan agar melaksanakan pengawasan dengan penuh tanggung jawab supaya hasilnya sesuai dengan yang diharapkan dan selesai tepat waktu.
Sedangkan untuk para pedagang pasar dan paguyupan Pasar Sidorejo Patok tetap jaga kerukunan, tingkatkan koordinasi komunikasi agar pasar kita ini menjadi pasar yang besar, aman, nyaman, bersih dan sehat.
“Saya titip terkait sampah, monggo dimulai dari sekarang bapak ibu pedagang bisa mulai mengurangi penggunaan/penyediaan kantong kresek, kepada pembeli/masyarakat juga dibiasakan untuk berbelanja membawa kantong belanjaan yang ramah lingkungan. Mari menjadi pedagang dan pembeli yang cerdas dan pintar dalam mengelola sampah,” pungkasnya. (jar/lio)