Bojonegoro, blok-a.com – Untuk mencegah dan mengurangi risiko bencana, diperlukan peningkatan kapasitas sumberdaya masyarakat dalam mengenali ancamannya.
“Termasuk membentuk desa tangguh bencana. Selain itu juga membentuk relawan, rambu dan tempat evakuasi,” kata Direktur Sistem Penanggulangan Bencana BNPB, Agus Riyanto.
Untuk itu, diperingati hari kesiapsiagaan bencana setiap tanggal 26 April.
“Karena tanggal 26 April cuti lebaran jadi kita geser hari ini,” jelasnya.
Sementara itu, yang menjadi pemimpin apel adalah Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, di lapangan tembak Kodim 0813 di Desa Banjarsari Kecamatan Trucuk, Bojonegoro, Selasa (16/5/2023).
Apel peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana diikuti oleh unsur TNI, Polri, 2Satpol-PP, Dishub, Damkar, BPBD, PMI, LPBI NU, dan pasukan lainnya.
Selain di Bojonegoro, di hari yang sama, 6 kabupaten lain juga menggelar apel dan simulasi kesiapsiagaan bencana banjir dengan tema ‘Siap untuk selamat, tingkatkan ketangguhan desa, kurangi risiko bencana’ yang dipusatkan di Kabupaten Lamongan.
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah menjelaskan, sesuai data geografis, bencana di Kabupaten Bojonegoro sering terjadi di hulu – hilir sungai Bengawan Solo, dan beberapa titik rawan longsor.
“Kami sudah kirim surat ke PUPR, agar tanggap dan siapsiaga. Termasuk kerjasama kementerian dan Pemkab Bojonegoro,” jelasnya.
Dia berpesan jika terjadi bencana di Bojonegoro bisa ditangani dengan seksama, salah satunya personel selalu mampu dan siap. Sebab si penolong dan yang ditolong keduanya harus selamat. Apel ini dimaksudkan untuk merefresh tugas semua pihak dan siaga.
Apel kali ini dihadiri Kepala Bakorwil, Kapolres, Dandim 0813, dan Ketua DPRD Bojonegoro.(sil/lio/adv)