Kota Malang, blok-a.com – Warga Kelurahan Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang mengeluh karena mereka tak kunjung menerima bantuan dana Pokok Pikiran (Pokir) secara lengkap dari salah satu anggota DPRD Kota Malang berinisial JS.
JS yang merupakan anggota PSI (Partai Solidaritas Indonesia) itu berjanji akan memberikan empat set alat kesenian banjari ke warga Kelurahan Dinoyo Kota Malang. Namun hingga kini yang hanya diberikan cuma satu set. Sisanya sampai saat ini belum diberikan.
Ketua RW 04 Kelurahan Dinoyo, Atfiah El Zam Zami membenarkan. Hingga kini hanya satu set alat kesenian banjari yang diserahkan ke warga dari dana Pokir itu.
“Kami dijanjikan waktu itu dapat Dana Pokir berupa bantuan empat set alat kesenian banjari. Namun hingga Oktober 2023 ini hanya satu set yang kami terima,” jelasnya dikonfirmasi, Rabu (18/10/2023) petang kemarin.
Sementara dana Pokir itu sendiri merupakan usulan pada tahun 2022. Namun baru terealisasi pada tahun 2023. Dana Pokir sendiri merupakan aspirasi masyarakat yang dititipkan kepada anggota DPRD. Bantuan dana Pokir ini nantinya diperjuangkan anggota DPRD dalam pembahsan Rancangan APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah).

Atfiah pun sudah mencoba bertanya ke JS. Namun anggota DPRD Kota Malang itu hanya menjawab akan menyerahkan 3 set alat kesenian banjari itu ke warga Dinoyo. Namun hingga kini belum juga diserahkan.
Hal ini pun membuat Atfiah ditanya sejumlah warga. Barang yang dijanjikan sebagai bantuan dana Pokir dari anggota DPRD Kota Malang PSI itu tidak datang juga.
“Setiap bulan kami tanya. Gak dijawab. Terakhir jawab jangan khawatir nanti tak serahkan gitu aja dan sekarang gak ada respon,” kata dia.
Sementara itu penyerahan bantuan dana Pokir dari anggota DPRD Kota Malang inisial JS ini dilakukan pada bulan Juli 2023 lalu. Melalui Berita Acara Serah Terima (BAST) arang, empat set alat banjari itu diberikan ke warga.
Namun BAST itu tidak sesuai dengan kenyataanya. Jika BAST itu menyebut empat set alat kesenian banjari, kala itu yang diberikan ke warga Kelurahan Dinoyo hanya satu set.
Di sini Atfiah merasa curiga. Atfiah pun sudah bertanya ke pihak kelurahan. Namun pihak kelurahan menjawab JS akan menyerahkan sisa 3 set secara langsung.
Atfiah pun lalu berinisiatif untuk mengundang JS pada acara 17 Agustusan di Kelurahan Dinoyo. Dia memlih waktu itu karena bertepatan dengan acara warga dan sekalian JS bisa menyarahkan bantuan dana Pokir itu ke hadapan warga.
Namun kenyataanya undangan itu tidak dihadiri JS. JS tidak datang dan meninggalkan tanda tanya kemana sisa 3 set alat kesenian banjar itu.
“Saya sampaikan diserahkan pada acara 17 Agustusan dan nanti warga berkumpul. Jadi bisa tahu saat penyerahan itu. Saya undang kok tapi gak datang,” kata dia.
Karena sudah berbulan-bulan tidak datang, warga akhirnya berkirim surat ke Ketua DPP PSI. Mereka mengeluhkan kelakuan salah satu kadernya sebagai wakil rakyat di Kota Malang tersebut.
“Terpaksa kami kirim surat, karena wa kami tidak pernah dibalas. Harapannya, melalui surat tersebut kami difasilitasi, agar segera diserahkan. Karena saya bertanggung jawab atas masyarakat saya,” pungkasnya.
Terpisah, Lurah Dinoyo, Edwin Daniel Seputra menjelaskan, memang ada bantuan Dana Pokir berupa empat set alat kesenian banjari dari anggota DPRD Kota Malang dari PSI.
Dia mengaku penyerahan itu pun sudah tuntas dengan munculnya BAST.
“Dari kami insyallah clear,” kata dia.
Sementara ditanya soal masalah yang diterima warga hanya satu set alat kesenian banjari, Edwin mengaku masalah tersebut hanyalah salah persepsi saja.
“Kan waktu itu juga kami fasilitasi, untuk menghadirkan anggota dewan yang mengusulkan Dana Pokir supaya bisa menyaksikan. Setelah kita pertemukan dua orang itu ya sudah. Silahkan mau difoto, lalu diapain kek terserah. Kemudian mereka berdua yang bawa keluar. Kalau keluar kantor kan saya tidak mengikuti lagi. Kami juga sibuk pelayanan. Itu aja sih,” jelasnya.
Sementara itu, media ini mencoba mengkonfirmasi anggota DPRD kota Malang JS dari PSI itu. Media ini menghubungi JS melalui telponnya. Namun tidak aktif. Bahkan, pesan singkat yang kirim ke JS belum dibalas hingga berita ini diunggah. (bob)