Blok-a.com – Sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuda diduga pelaku Klitih di Sleman tengah diamuk massa, viral di media sosial.
Aksi pengeroyokan terduga pelaku klitih itu direkam oleh salah satu warga dan kemudian diunggah oleh akun Twitter @Midjan_La_2 pada Jumat (17/3/2023).
Menurut keterangan unggahan, peristiwa itu terjadi di Jalan Kebon Agung, Mlati, Kabupaten Sleman pada Jumat (17/3/2023) sekitar pukul 01.00 WIB.
“Pelaku kekerasan jalanan/klitih berhasil di tangkap oleh warga di Jl. Kebon Agung, Mlati, Sleman, Jumat (17/3/2023) sekitar pukul 01.00 WIB,” tulis pemilik akun dalam keterangan unggahannya.
Dalam video yang berdurasi sekitar 15 detik itu, terlihat seorang remaja pria yang diduga pelaku klitih tengah dihajar oleh warga yang berjumlah lebih dari 10 orang.
Para warga yang murka itu terlihat menghajar dan menendang pelaku secara membabi buta. Sebagian warga juga ada yang memukul pelaku dengan berbagai benda mulai dari helm hingga sapu lidi.
Diketahui terdapat dua pelaku klitih yang ditangkap warga. Tak lama setelah dikeroyok massa, kedua pelaku pun akhirnya diamankan oleh aparat kepolisian.
“Akibatnya, pelaku justru menjadi bulan-bulanan warga yang marah sebelum akhirnya kedua pelaku diamankan oleh aparat kepolisian,” lanjut keterangan @Midjan_La_2.
Tak lama setelah diunggah, video pengeroyokan pelaku klitih di Sleman oleh warga ini kemudian viral dan mendapat banyak tanggapan dari warganet.
Banyak warganet yang puas dengan pengeroyokan tersebut lantaran dianggap dapat menjadi pelajaran untuk kedua pelaku klitih itu.
“nah … kalo begini kan asyik … warga jadi bersemangat olah raga malam hari …. badan sehat, amarah terlampiaskan, juga berfungsi untuk menjalin kekompakan sesama warga yang tadinya jarang ketemu jarang bercengkerama dalam momen ini warga berkerumun menyatukan aspirasi,” tulis akun @wordfabric.
“Sebagai warga negara yang baik sangat tidak dianjurkan untuk main hakim sendiri. Kalau main hakim rame-rame gini boleh banget, euforia nya dapet,” lanjut @FahrizalAfif.
Sebagian warganet juga ada yang menandani akun Twitter resmi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sleman agar kasus tersebut dapat segera ditindaklanjuti.
“monggo @humas_jogja @kabarsleman @KustiniKSP tindak lanjut solusinya,” ujar @tkgit1.
Cuitan tersebut kemudian ditanggapi oleh Pemkab Sleman melalui akun Twitter resminya @kabarsleman. Pihaknya mengaku akan melaporkan kejadian ini kepada pimpinan dan Polresta Sleman.
“Slemanis, matur nuwun informasinya. Kami teruskan ke Pimpinan dan @PolrestaSleman 🙏,” tulis akun Twitter @kabarsleman.
(hen)